Taman Budaya Arboretum 1,9 M Terlupakan dengan Kehadiran Pedestrian Bener Meriah

REDELONG, READERS – Taman Budaya Arboretum di Kabupaten Bener Meriah kini tampak tidak terawat lagi dan kalah pamor dengan Pedestrian Bener Meriah di samping Bandara Rembele kabupaten tersebut. Senin (29/5/2023).
Sebelumnya, Taman Budaya Arboretum yang ada di Desa Bale Atu Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah itu sempat dijadikan agenda kebudayaan oleh pemerintah setempat.
Mengetahui soal ini, menurut salah seorang tokoh pemuda Desa Bale Atu, Wandi Maulana mengatakan bahwa Taman Budaya Arboretum tersebut terabaikan dengan kahadiran Pedestrian Bener Meriah yang saat ini sedang digalakkan.
“Dinas terkait penyelenggara kegiatan pensi di Pedestrian telah keliru dengan membuat acara pensi rutin di pedestrian Bener Meriah,” kata Wandi Maulana kepada READERS.ID.
Sebelumnya, kata Wandi, kita bangga dengan pembangunan Taman Arboretum yang mana direncanakan menjadi central informasi wisata Bener Meriah dan menjadi pusat kegiatan budaya di lingkungan Kabupaten Bener Meriah yang telah menelan dana milyaran.
“Namun pada saat ini telah luput dari pandangan Pemerintah. Kini semua telah buyar dan tidak lagi sesuai dengan rencana yang sebelumnya disepakati. Pemda lebih memilih lokasi lain untuk melaksanakan kegiatan yang berbau seni dan budaya daripada di Arboretum,” terang Wandi.
Lebih dalam Wandi menjelaskan bahwa seperti pensi tingkat sekolah dilaksanakan di depan halaman Dinas Pendidikan dan November Kopi yang dilaksanakan di lapangan pacuan kuda tahun lalu.
Kemudian ditambah lagi dengan kegiatan seni yang diharapkan sebelumnya rutin dilakukan di Taman Arboretum malah dilaksanakan di pinggir jalan yang notabenenya menimbulkan kemacetan dan menganggu pengendara yang melintas di daerah tersebut.
“Pemda mendesak Pokdarwis Pitu Ruang untuk menghidupkan kegiatan budaya di Taman Arboretum, akan tetapi mereka tidak mengindahkannya di tambah tututan pembayar PAD kepada kami di tengah kosongnya kegiatan di taman arboretum. Tentu ini membuat kami serasa tercekik dengan kebijakan yang ada di Kabupaten Bener Meriah tercinta ini,” ujar Wandi.
Dari itu Wandi mengharapkan, Pemda Bener Meriah mampu memanejemen kegiatan budaya di Bener Meriah termasuk di Taman Budaya Arboretum agar semuanya dapat hidup dan tidak terbengkalai.
“Selama ini kita hanya pandai menggalakkan dan membangun, namun hanya sebentar saja. Dalam bahasa Gayo dikenal dengan porak-porak tai korek (panas-panas kotoran ayam). Kita berharap pemerintah sadar agar pembangunan yang terbengkalai dapat dihidupkan kembali dan merata,” tegasnya.
Hingga berita ini ditayangkan, dari pemerintah Kabupaten Bener Meriah belum memberikan keterangan soal terbengkalainya Taman Arboretum ini.










Komentar