Tiga Prajurit TNI Tewas Ditembak KKB

Andika mengungkapkan, ketiga orang prajurit TNI yang gugur tersebut bukan karena patroli ke sejumlah titik. Ia juga mengaskan Komandan Pos Koramil Gome berbohong soal aktivitas tersebut.

Author

Waktu Baca 3 Menit

Tiga Prajurit TNI Tewas Ditembak KKBCNN
Ilustrasi penembakan. (Thinkstock/hurricanehank)

JAKARTA, READERS – Tiga orang prajurit TNI gugur akibat ditembak KKB di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua beberapa waktu lalu karena mengamankan proyek galian pasir. Hal itu dikatakan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa seperti yang dilansir dari CNN pada Rabu (23/3/2022).

Andika mengungkapkan, ketiga orang prajurit TNI yang gugur tersebut bukan karena patroli ke sejumlah titik. Ia juga mengaskan Komandan Pos Koramil Gome berbohong soal aktivitas tersebut.

"Karena memang apa yang dilaporkan oleh komandan pos, bukan hanya insiden hari itu ya, hari itu kan insiden yang kemudian menewaskan sampai tiga orang anak buah dari pos itu, tetapi kegiatan yang dilaporkan oleh komandan pos kepada komandan atasnya yaitu komandan batalyon yang waktu itu vi-con dengan saya, nah itu bohong," kata Andika kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/3) lalu seperti yang dikutip dari unggahan YouTube pribadinya, Selasa (22/3).

Jadi, lanjutnya, misalnya dikatakan dia mengeluarkan pengaman pos itu, patroli, ke titik ini, ke titik A, ternyata yang dilakukan itu ke proyek galian pasir, imbuhnya.

Komandan pos juga tidak melaporkan kegiatan pengamanan proyek galian pasir itu ke komandan batalyon lantaran khawatir akan menimbulkan pertanyaan. Di sisi lain, komandan pos itu menggelar pasukan tanpa pertimbangan taktis.

"Itulah yang kemudian ditutupi harapannya enggak ketahuan, tapi juga pada saat bersamaan cara komandan pos ini menggelar di tempat galian pasir tadi itu, enggak sama sekali enggak ada pertimbangan gimana supaya misalnya aman," katanya.

"Satu, itu salah karena enggak ada izin. Kedua, dilakukan juga tanpa pertimbangan taktis. Ingat ini kan bukan daerah lain, ini daerah yang memang keamanannya juga agak lebih tidak biasa," ujar Andika.

Terkait insiden itu, Andika mengatakan pihaknya telah melakukan evaluasi. Ia pun meminta agar tidak ada lagi tindakan komandan yang mengorbankan anak buahnya.

Dia juga menginstruksikan jajarannya untuk tidak melakukan pengamanan proyek apapun tanpa persetujuan Panglima Komandan (Pangdam). Andika yang juga merupakan mantan KSAD ini secara tegas meminta kepada jajarannya untuk disiplin dan tidak sembarangan dalam bertindak.

"Jadi pelajaran kepada Dandim yang ada di seluruh wilayah, termasuk di Papua Barat, untuk tidak pernah main-main. Makanya dalam instruksi saya tidak ada yang melakukan pengamanan proyek apapun kecuali atas perintah Pangdam," kata Andika.

Selain itu, Andika juga berujar, kasus tersebut kini sudah dalam tahap penyidikan. Nantinya, perkembangan kasus itu akan dikawal langsung olehnya.

Sumber:CNN

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...