USK Bekali Warga Gampong Peurada Cara Pemasaran Sabun Cuci Piring

Waktu Baca 4 Menit

USK Bekali Warga Gampong Peurada Cara Pemasaran Sabun Cuci PiringFoto: for READERS.ID
Peserta pelatihan peningkatan kapasitas UMKM Gampong Peurada oleh dosen USK.

BANDA ACEH, READERS - Akademisi Universitas Syiah Kuala (USK) mengadakan pelatihan edukatif mengenai strategi pemasaran dan rebranding produk sabun cuci piring berbahan dasar minyak nilam kepada warga Gampong Peurada, Banda Aceh. 

Pelatihan itu dikemas dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang berjudul "Optimasi Produksi, Rebranding, dan Strategi Pemasaran Sabun Cuci Piring Berbasis Nilam untuk UMKM di Gampong Peurada, Kota Banda Aceh".

Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (20/9/2024) di Training Center USK itu mendapat dukungan dari Kemendikbud-Ristek terian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui skema Pengabdian Kepada Masyarakat yang diselenggarakan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM). 

Porgram pengabdian ini diketuai oleh Apt Nadia Isnaini SFarm MSc dan beranggotakan Dr Vicky Prajaputra MSi dan Lydia Septa Desiyana MSi Apt. 

Setidaknya 15 pelaku UMKM Ata Gampong Peurada (AGP) menghadiri pelatihan yang dibekali oleh Nadia Isnaini.

Ketua Pelaksana Nadia Isnaini menjelaskan tujuan utama kegiatan ini untuk melakukan rebranding terhadap produk sabun cuci piring berbasis minyak nilam serta membantu proses pendaftaran merek dan perizinan edar dari dinas terkait. 

"Diharapkan melalui program ini, sabun cuci piring berbasis minyak nilam bisa dipasarkan secara lebih luas karena sudah memiliki izin edar. Semoga pula, omzet produksi meningkat, dan masyarakat yang menggunakan produk dapat memperoleh manfaat yang lebih besar," ujarnya, Jumat (20/9/2024).

Dia menyebutkan, program ini dilaksanakan berdasarkan respons terhadap sejumlah pelaku usaha yang belum adanya izin edar resmi dan belum terdaftarnya hak merek pada produk yang ditawarkan, sehingga menghambat daya saing di pasar. 

"Kurangnya pemahaman tentang strategi pemasaran yang efektif dan pentingnya rebranding produk menjadi salah satu hambatan utama dalam pengembangan bisnis, khususnya bagi usaha kecil dan menengah (UKM)," kata Nadia. 

Melalui program ini, para peserta mendapatkan pelatihan dan bimbingan praktis untuk memperkuat strategi pemasaran, memperbarui citra merek, dan mengikuti perkembangan tren pasar. 

Dengan demikian, program ini diharapkan dapat mendukung UKM dalam meningkatkan visibilitas, daya tarik, dan keberlanjutan usaha di tengah persaingan yang semakin ketat.

Dalam pelatihan itu, Nadia Isnaini memaparkan tata cara pendaftaran HKI merek, perizinan PIRT, serta strategi marketing dan rebranding produk. 

Kegiatan ini juga ditandai dengan penyerahan alat produksi kepada para peserta sebagai bentuk dukungan nyata terhadap upaya peningkatan kapasitas UMKM setempat.

Salah satu peserta, Yuyun, mengungkapkan, "Minimnya pengetahuan kami tentang cara pendaftaran merek dan izin edar menjadi lebih mudah dipahami melalui program pengabdian ini."

Salmiah, peserta lainnya, menambahkan, "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Penyampaian materi sangat jelas dan membantu kami memahami lebih baik tentang branding produk."

Dengan suksesnya acara program pengabdian tersebut maka peserta lebih memahami bagaimana branding, strategi pemasaran, dan aspek legalitas produk yang diperoleh melalui program pengabdian ini, UMKM di Gampong Peurada kini memiliki landasan yang kuat untuk mengembangkan inovasi lokal mereka ke tingkat yang lebih profesional. 

Ke depannya produk sabun cuci piring berbasis minyak nilam akan semakin menjanjikan, sekaligus mencerminkan potensi besar produk-produk berbasis kekayaan alam Aceh untuk bersaing di pasar nasional.[]

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...