Dosen dan Mahasiswa USK Latih Warga Pango Deah Buat Sabun Pembersih Lantai Berbahan Minyak Nilam dan Sereh
Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan memberikan keterampilan praktis dan pengetahuan tentang pemanfaatan bahan lokal yang selama ini belum dimaksimalkan.

BANDA ACEH, READERS - Tim dosen dan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan pelatihan pembuatan sabun pembersih lantai antibakteri berbahan dasar minyak nilam dan sereh bagi warga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Gampong Pango Deah, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Kamis (19/9/2025).
Kegiatan ini sebagai bagian dari Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang didukung oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi tahun anggaran 2025.
Tim pengabdian yang diketuai oleh apt. Fajar Fakri, S.Farm., M.S.Farm. dan anggota yaitu apt. Muhammad Amin Nasution, S.Farm., M.Farm. serta Ir. Cut Nella Asyifa, S.T., M.T.
Menurut Fajar Fakri, kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan memberikan keterampilan praktis dan pengetahuan tentang pemanfaatan bahan lokal yang selama ini belum dimaksimalkan.

“Aceh dikenal sebagai salah satu penghasil minyak nilam terbaik di dunia, dan sereh juga sangat melimpah di daerah ini. Selama ini, kedua bahan tersebut lebih banyak dijual dalam bentuk mentah tanpa nilai tambah yang signifikan. Melalui pelatihan ini, kami ingin menunjukkan bahwa minyak nilam dan sereh bisa diolah menjadi produk inovatif seperti sabun pembersih lantai antibakteri yang tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat,” jelas Fajar Fakri.
Peserta diberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan rumah dan lingkungan untuk kesehatan keluarga. Pemaparan ini menekankan bahwa lantai rumah yang bersih dapat mencegah penyebaran penyakit dan memberikan kenyamanan bagi seluruh anggota keluarga.
Selain itu, peserta juga mendapatkan penjelasan mengenai manfaat minyak nilam dan sereh yang memiliki sifat antibakteri alami serta aroma yang menyegarkan, sehingga sangat cocok untuk dijadikan bahan utama dalam produk pembersih rumah tangga yang ramah lingkungan.
Selanjutnya, peserta mempraktikkan langsung proses pembuatan sabun pembersih lantai antibakteri, mulai dari pencampuran bahan, proses produksi yang higienis, hingga pengemasan produk yang menarik dan siap dipasarkan.
Agar masyarakat dapat mempraktikkan pembuatan sabun secara mandiri pada unit kegiatan masyarakat, tim pengabdi juga membagikan leaflet berisi panduan langkah-langkah pembuatan sabun, tips produksi higienis, serta cara penyimpanan dan pengemasan yang tepat.
Selain pelatihan teknis, tim pengabdi juga memberikan wawasan tentang pengelolaan usaha sederhana, termasuk manajemen keuangan dasar seperti pencatatan modal, biaya produksi, dan keuntungan. Hal ini bertujuan agar warga tidak hanya mampu memproduksi sabun, tetapi juga dapat mengelola usaha secara efektif dan berkelanjutan.
Sebagai bentuk dukungan keberlanjutan program, tim pengabdi menyerahkan aset berupa peralatan produksi kepada kelompok manyarakat. Penyerahan ini dilakukan agar masyarakat memiliki sarana yang memadai untuk terus memproduksi sabun pembersih lantai antibakteri setelah pelatihan berakhir.
Kegiatan hari pertama ditutup dengan penyerahan produk sabun yang telah dibuat kepada warga sebagai contoh hasil pelatihan. Pada hari kedua, tim kembali ke lokasi untuk melakukan evaluasi terhadap produk yang dihasilkan, termasuk kualitas sabun serta kesiapan warga dalam memproduksi sabun secara mandiri.
Apresiasi PKH
Sementara itu, Koordinator PKH Kecamatan Ulee Kareng, Djauhari Z, S.Kom., menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan program ini. Ia berharap pelatihan ini dapat menjadi awal yang baik bagi warga Pango Deah untuk mengembangkan usaha berbasis bahan lokal dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Kami berterima kasih kepada tim pengabdi atas ilmu yang diberikan dalam pelatihan pembuatan sabun ini. Kami berharap program ini dapat mengembangkan potensi peserta agar lebih mandiri, sejalan dengan visi kami untuk mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat,” kata Djauhari.










Komentar