Wapres Minta Wilayah Zona Merah Beribadah di Rumah

Waktu Baca 3 Menit

Wapres Minta Wilayah Zona Merah Beribadah di Rumah
Wapres K.H. Ma’ruf Amin . Foto Humas Wapres

Wakil Presiden (Wapres), K.H. Ma’ruf Amin meminta kepada umat muslim yang berada di wilayah zona merah Covid-19 agar beribadah di rumah selama bulan Ramadan.

Sedangkan di luar zona merah, pemerintah membolehkan beribadah di masjid atau melakukan ibadah lainnya, seperti tarawih, tadarus serta ibadah lainnya.

Tetapi Ma'aruf Amin mengingatkan agar tetap mengikuti protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus corona.

Wilayah zona merah, kata Ma'aruf Amin diberikan rukhsah (keringanan), yaitu tidak melakukan tarawih atau tadarus di tempat umum atau masjid-masjid, untuk menghindari penularan

Wapres mengingatkan bahwa ibadah berjemaah di masjid, seperti salat tarawih dan tadarus itu hukumnya sunnah, sedangkan menjaga diri dari penularan penyakit atau bahaya itu hukumnya wajib.

Oleh karena itu, Wapres meminta segenap kaum muslim memprioritaskan upaya menekan penularan Covid-19. Pertimbangan yang sama juga berlaku untuk mudik.

Lanjutnya, begitu juga kenapa pemerintah melarang mudik. Itu karena pengalaman tahun lalu, terjadi peningkatan [penularan] Covid-19 sampai 90 persen ketika mudik. Untuk itulah kenapa, menjaga itu, kemudian dilarang mudik.

"Saya kira kedudukannya itu sama saja, bahwa mudik atau silaturahim itu sunnah, tetapi ada bahaya, menjaga dari wabah ini yang adalah penyakit,” kata Wapres K.H. Ma’ruf Amin saat membuka acara Syiar Islam dan Istighotsah Kubra dalam rangka Tarhib Ramadan melalui konferensi video dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Jumat malam (9/4/2021).

Dalam kesempatan yang sama, Wapres mengimbau agar Ramadan dijadikan sebagai momentum untuk memperbaiki diri serta memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk memohon inayah-Nya (perlindungan), khususnya dari segala bencana yang tengah melanda Indonesia.

Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Umum MUI Pusat Miftachul Akhyar mengungkapkan bahwa Ramadan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan, yang tidak boleh disia-siakan.

"Setiap kedatangannya, Rasulullah selalu membuat statement, bahwa bulan Ramadan ini telah hadir di tengah-tengah kalian. Kata Rasul, di dalam bulan ini ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Ini adalah suatu istilah yang artinya sesuatu yang tidak dapat kita hitung,” terang Miftachul.

Ia juga berharap, semoga acara tarhib (penyambutan) Ramadan ini dapat memberi nilai tambah dalam menyambut kehadiran Ramadan sehingga menimbulkan kerinduan umat Islam kepada Ramadan dan meningkatkan semangat dalam beribadah di bulan ini.[wapresri.go.id]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...