WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Panjang

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih panjang dan kemungkinan belum akan selesai dalam waktu dekat. Mereka menyampaikan hal tersebut setelah anggota komite mengevaluasi kasus pandemi Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir.
Anggota komite berkumpul di Jenewa pada Jumat (31/7/2021), tepat enam bulan setelah virus corona ditetapkan sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC), dengan tingkat kewaspadaan tertinggi.
“WHO terus menilai tingkat risiko global Covid-19 dan kini menjadi sangat tinggi,” ungkap mereka.
“Komite menyoroti durasi panjang berlangsungnya pandemi COVID-19 yang harus diantisipasi. Penting untuk memperhatikan upaya berkelanjutan dari tingkat komunitas, nasional, regional, hingga global.”
Menurut data dari para peneliti di Johns Hopkins University, virus corona telah membunuh lebih dari 680 ribu orang dan menginfeksi setidaknya 17,6 juta penduduk dunia.
WHO menyatakan, beberapa minggu terakhir, angka penyebaran penyakit ini masih tinggi. Kasusnya juga meningkat dua kali lipat dalam enam minggu terakhir.
Dalam pertemuan tersebut, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Sekjen WHO, mengatakan kepada komite: “Sungguh menyedihkan bahwa enam bulan lalu, ketika dideklarasikan sebagai darurat internasional, kasus Covid-19 kurang dari 100 dan tidak ada kematian di luar Tiongkok.”
“Pandemi ini adalah krisis kesehatan yang terjadi sekali dalam satu abad, tapi dampaknya akan terasa sampai beberapa dekade mendatang,” ungkap Tedros.
Komite darurat menyarankan WHO untuk memberikan pedoman yang “bernuansa” dan “pragmatis” dalam menangani Covid-19. Ini dilakukan untuk mengurangi “kelelahan” setiap negara yang menghadapi tekanan sosial-ekonomi selama pandemi.
Anggota komite juga menyerukan penelitian lebih lanjut mengenai hewan sebagai sumber penyakit dan dampaknya bagi kesehatan jangka panjang.
Tiga bulan ke depan, WHO akan melakukan evaluasi kembali terkait penanganan pandemi Covid-19.
Jumlah kasus aktif atau pasien yang masih membutuhkan perawatan, per Minggu (21/3/2021 berkurang sebanyak 1.772 kasus dan jumlah totalnya menurun menjadi 129.884 kasus dengan persentasenya menjadi 8,9%.
Meski demikian pasien terkonfirmasi positif melalui metode pemeriksaan RT-PCR/TCM dan rapid antigen, bertambah sebanyak 4.396 kasus. Dengan jumlah kumulatifnya, atau pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini, mencapai 1.460.184 kasus.
Pada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi. Yakni DKI Jakarta menambahkan 1.638 kasus dan kumulatifnya masih yang tertinggi mencapai 370.582 kasus, Jawa Barat menambahkan 517 kasus dan kumulatifnya 239.951 kasus, Jawa Timur menambahkan 292 kasus dan kumulatifnya 136.689 kasus, Kalimantan Selatan menambahkan 228 kasus dan kumulatifnya 25.616 kasus, serta Kalimantan Timur menambahkan 218 kasus dan kumulatifnya 61.577 kasus.
Untuk pasien meninggal hari ini juga bertambah sebanyak 103 kasus dan kumulatifnya mencapai 39.550 kasus atau persentasenya di angka 2,7% dari pasien terkonfirmasi positif.
Terdapat 5 provinsi dengan angka kematian tertinggi harian di antaranya Jawa Timur menambahkan 24 kasus dan kumulatifnya yang tertinggi sejumlah 9.668 kasus, Jawa Barat menambahkan 21 kasus dan kumulatifnya mencapai 2.917 kasus, DKI Jakarta menambahkan 11 kasus dan kumulatifnya 6.195 kasus, Kalimantan Timur menambahkan 8 kasus dan kumulatifnya 1.441 kasus, serta Lampung menambahkan 7 kasus dan kumulatifnya 727 kasus.
Selain itu, dari hasil uji per hari jejaring laboratorium berbagai wilayah, spesimen selesai diperiksa RT-PCR/TCM dan rapid antigen per hari sebanyak 41.355 spesimen dan kumulatifnya 12.055.712 spesimen.
Sementara jumlah kumulatif spesimen positif per hari ini sebanyak 2.473.623 spesimen. Jumlah kumulatif spesimen negatif sebanyak 7.924.561 spesimen. Positivity rate spesimen harian di angka 20,46% dan positivity rate spesimen mingguan (14 - 20 Maret) di angka 20,13 persen. Sementara spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 135 spesimen.
Untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 26.304 orang dan kumulatifnya 8.039.026 orang. Lalu pada hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 6.578.842 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 21.908 orang.
Sementara positivity rate orang harian di angka 16,71% dan positivity rate orang mingguan (07 - 13 Mar) di angka 13,61%. Untuk jumlah suspek tercatat ada 59.992 kasus. Dan sebaran wilayah masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota.[acl]
Sumber: nationalgeographic.grid.id/covid19.go.id
Komentar