World Bank Prediksi Ekonomi di Pasifik Meningkat 7,5 Persen

Waktu Baca 3 Menit

World Bank Prediksi Ekonomi di Pasifik Meningkat 7,5 Persen
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. [Dok. Tempo]

World Bank (Bank Dunia) meramalkan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Timur dan Pasifik akan meningkat menjadi 7,5 persen pada tahun 2021. Demikian diungkapkan dalam Laporan Terbaru Bank Dunia tentang Perekonomian di Kawasan Asia Timur dan Pasifik edisi April 2021 yang dirilis pada Jumat (26/3/2021).

Dalam laporannya, Bank Dunia melihat negara-negara berkembang di kawasan tersebut masih menjalani pemulihan yang tidak merata. Hanya Tiongkok dan Vietnam yang mengalami grafik pemulihan berbentuk huruf V, di mana pertumbuhan kedua negara tersebut saat ini telah melampaui tingkatan di saat sebelum pandemi.

“Pertumbuhan perekonomian di kawasan ini diharapkan semakin cepat dari 1,2 persen pada tahun 2020 menjadi 7,5 persen pada tahun 2021,” ungkap Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Victoria Kwakwa.

Sementara itu di negara-negara besar, pertumbuhan rata-rata berada di sekitar 5 persen di bawah tingkat sebelum pandemi. Dampak terparah dialami oleh negara-negara di kepulauan Pasifik.

“Kinerja perekonomian bergantung kepada efektivitas pengendalian virus, kemampuan memanfaatkan kebangkitan perdagangan internasional, dan kemampuan pemerintah di negara masing-masing dalam memberikan dukungan fiskal dan moneter,” jelasnya.

Pada proyeksi terbarunya, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan Vietnam akan tumbuh masing-masing sebesar 8,1 persen dan 6,6 persen. Angka proyeksi ini meningkat dari 2,3 persen dan 2,9 persen pada tahun 2020.

Untuk negara-negara besar lainnya yang terdampak lebih parah oleh krisis yang terjadi akan bertumbuh pada angka rata-rata 4,6 persen, sedikit lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan sebelum masa krisis.

“Pemulihan diperkirakan terjadi dalam jangka waktu lebih lama terutama di negara-negara pulau yang bergantung kepada sektor pariwisata,” pungkasnya.

Bank Dunia memperkirakan bahwa stimulus AS dapat menambahkan rata-rata 1 poin persentase bagi pertumbuhan ekonomi di negara-negara di kawasan ini pada tahun 2021 dan mempercepat pemulihan hingga rata-rata tiga bulan.

Namun demikian risiko terhadap kemungkinan ini adalah pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang terjadi secara perlahan, yang dapat memperlambat pertumbuhan sebesar hingga 1 poin persentase di beberapa negara.[]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...