283 Bencana Landa Aceh Sepanjang 2022 

Jumlah pengungsi sebanyak 79.788 orang serta 2.598 rumah terdampak. Total Prakiraan Kerugian mencapai Rp 149 miliar.

Waktu Baca 4 Menit

283 Bencana Landa Aceh Sepanjang 2022 
Kejadian Bencana Banjir di Kawasan Keutapang, Banda Aceh. Foto: Rianza Alfandi/readers.ID.

BANDA ACEH, READERS - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat sebanyak 283 bencana melanda Aceh sejak Januari hingga Juli 2022.

Kepala Pelaksana BPBA, Ilyas mengatakan dari 283 bencana tersebut sebanyak delapan orang dinyatakan meninggal dunia, empat orang mengalami luka-luka dan 61.581 Kepala Keluarga (KK) dari 202.908 jiwa ikut terdampak bencana. 

"Jumlah pengungsi sebanyak 79.788 orang serta 2.598 rumah terdampak. Total Prakiraan Kerugian mencapai Rp 149 miliar," kata Ilyas dalam keterangan tertulis, Selasa (2/8/2022).

Ilyas mengatakan, dari sejumlah bencana yang terjadi sepanjang tahun 2022, kebakaran pemukiman atau rumah menjadi bencana yang paling sering terjadi, yakni sebanyak 96 kali. Kerugian yang diakibatkan oleh bencana ini mencapai Rp 52 miliar.

Selain kebakaran rumah, kebakaran hutan dan lahan juga masih sering terjadi, yakni sebanyak 59 kali. Lahan yang terbakar seluas 153 hektare dengan prakiraan kerugian mencapai Rp 21 miliar.

Kemudian, bencana angin puting beliung terjadi sebanyak 57 kali. Bencana ini merusak 382 rumah warga dengan total kerugian yang dialami sebanyak Rp 11 miliar.

Lebih lanjut, kata Ilyas, banjir terjadi sebanyak 38 kali. Kejadian ini berdampak pada 1.671 rumah, 1 sekolah, 505  Hektare sawah dan 3 jembatan rusak.

"Sedangkan banjir dan longsor terjadi 10 kali kejadian, merendam 32 rumah dengan prakiraan kerugian mencapai Rp 1.2 miliar," ujarnya

Ilyas mengatakan, banjir bandang juga terjadi sebanyak dua kali. Kejadian ini merendam sedikitnya 104 rumah dengan prakiraan kerugian mencapai Rp 11 miliar. Banjir ROB terjadi satu kali, kejadian yang merusak 121 rumah itu diprakiraan memakan kerugian sebanyak Rp 600 juta.

Lalu, bancana abrasi dari bulan Januari hingga Juli terjadi sebanyak empat kali, kejadian ini merusak 41 rumah dengan prakiraan kerugian Rp 2 miliar.

"Semua bencana juga berdampak pada 15 sarana pendidikan, 3 sarana kesehatan, sarana pemerintahan, 9 sarana ibadah," ujarnya.

Ilyas menyebutkan, selain berdampak pada sejumlah sarana umum, bencana yang terjadi sepanjang tahun ini juga berdampak pada 41 ruko, enam jembatan, 21 tanggul dan 715 meter badan jalan akibat banjir dan longsor.

Ilyas mengatakan, intensitas kejadian bencana alam di Aceh tahun 2022 mengalami penurunan jika dibandingkan dari tahun sebelumnya. Pada periode yang sama tahun lalu Aceh dilanda sebanyak 421 bencana.

“Pada periode yang sama (januari-juli) pada tahun 2021 jumlah kejadian bencana mencapai 421 kali kejadian, sedangkan di tahun 2022 terjadi hanya 283 kali kejadian,” tutur Ilyas.

Ia menyebutkan kebakaran hutan dan lahan juga mengalami penurunan intensitas kejadian dari tahun sebelumnya. Demikian pula banjir, juga mengalami penurunan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Tahun lalu banjir terjadi 57 kali, sedangkan kini hanya terjadi 38 kali. 

“Kami terus berupaya agar BPBA bersama semua unsur pemerintahan dan masyarakat Aceh terus berupaya dalam peningkatan mitigasi bencana agar jumlah kejadian bencana dapat terus turun dari tahun ke tahun," ujar Ilyas.

Ilyas berharap dalam upaya pengurangan risiko bencana, langkah pemberdayaan masyarakat dapat difokuskan pada kegiatan partisipatif dalam melakukan kajian, perencanaan, pengorganisasian, serta aksi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

"Langkah ini sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat atau komunitas yang mampu mengelola lingkungan dan mengurangi risiko bencana serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Aceh nantinya," pungkasnya.

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...