30 Haktare Sawah Terancam Gagal Panen di Aceh Besar

Sekitar 30 haktare lebih terancam gagal panen di sejumlah desa di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar setelah tiga hari berturut-turut dilanda hujan deras disertai angin kencang.
Akibat hujan lebat sawah di beberapa desa di Kecamatan Lhoknga terendam air, sehingga tidak bisa lagi dipanen. Padahal sawah yang berada di pinggir jalan Banda Aceh-Meulaboh itu hendak panen akhir Agustus mendatang.
Seorang petani, Hamdani, warga Desa Meunasah Manyang mengaku, akibat hujan lebat disertai angin kencang melanda Aceh Besar selama tiga hari mengakibatkan sekitar 30 hektare lebih sawah warga terendam air.
"Sekitar 30 hektare ada terendam banjir, sudah tiga hari banjir," kata Hamdani, Kamis (12/8/2021).

Menurut mantan Geuchik (Kepala Desa) ini, bila sudah terjadi seperti ini, air yang terendam banjir baru surut sekitar 12 hari mendatang. Sehingga ia memastikan sawah yang terendam banjir tidak bisa dipanenkan lagi, karena akan membusuk seluruhnya.
Padahal sebelum terencam air, sebutnya, padi yang hendak panen itu cukup bagus. "Tapi gak bisa pakai lagi ini, karena sudah busuk. Kalau padi hamil boleh, kalau ini gak bisa pakai lagi, hitam semua. 30 hektare sudah gagal (panen)," ungkapnya.
Hamdani berharap ada perhatian dari pemerintah atas ancaman gagal panen padi akibat seluruh sawah terendam air akibat hujan.
"Kalau ada pemerintah meringankan petani bisa bantu kami lah," jelasnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh telah mengeluarkan peringatan dini prakiraan cuaca dengan potensi hujan sedang hingga lebat, atau masuk katagori 3 di sejumlah kabupaten/kota di Aceh.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad mengingatkan, pada katagori 3 ini, masyarakat diminta agar selalu siaga bila terjadi bencana hidrometeorologi.

Terutama diminta untuk selalu wasapada terhadap potensi seperti sulit mengendarai kendaraan di jalanan, sebagian kelompok masyarakat terisolir, terjadi kerusakan pada rumah dan bangunan lainnya, kehilangan mata pencaharian dan hewan ternak dan lainnya.
Selain itu juga bisa berdampak terjadi genangan air di daerah pesisir atau dataran rendah dalam skala menengah.
Aliran banjir berbahaya dan mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah. Begitu juga bahaya angin kencang, sambaran petir masih sangat berpotensi pada cuaca seperti ini.
Zakaria meminta kepada masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada. Ia meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah. "Tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak," pintanya.[]
Lihat Foto:
Komentar