Anak Tidak Diimunisasi Rentan Tertular Virus di Sekolah

Waktu Baca 3 Menit

Anak Tidak Diimunisasi Rentan Tertular Virus di Sekolah
Seorang vaksinator sedang mempersiapkan untuk menyuntik vaksin Sinovac untuk sejumlah tenaga kesehatan di RSUZA, Banda Ace, Senin (15/2/2021). Hotli Simanjuntak | readers.ID

Anak yang tidak diimunisasi paling rentan tertulis virus di sekolah, terutama Covid-19. Para orang tua harus segera melengkapi imunisasi anaknya agar terhindar dari penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.

Pemerintah Indonesia sudah berencana belajar tatap muka akan dimulai Juli 2021. Kondisi ini tentu cukup berbahaya bagi anak yang tidak mendapat imunisasi saat belajar tatap muka nantinya.

Sehingga anak menjadi risiko tinggi tertular berbagai penyakit selain Covid-19 kalau tidak diimunisasi. Sekretaris Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Prof. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K) menjelaskan kalau anak-anak tidak diimunisasi berarti dia tidak punya kekebalan.

"Kalau ketemu dengan teman-teman di sekolah nanti aaat tatap muka, jika teman itu ada bakterinya atau virusnya maka akan mudah menular kepada anak yang tidak diimunisasi," katanya saat konferensi pers Pekan Imunisasi Dunia secara virtual, Jumat (30/4/2021) dikutip dari kemenkes.go.id.

Prof. Soedjatmiko mengatakan virus yang cepat sekali menular di antaranya Difteri, Campak, Rubella, dan Polio. Jadi anak yang tidak diimunisasi pada waktu sekolah atau imunisasinya tidak lengkap akan berisiko lebih tinggi tertular dibanding dengan anak yang sudah diimunisasi.

Bagi anak yang sudah diimunisasi harus tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan. Pasalnya, anak yang sudah lengkap imunisasinya masih bisa tertular dan menularkan, namun dampak kesehatan pada dirinya tidak parah jika dibandingkan dengan anak yang tidak diimunisasi.

"Yang sudah diimunisasi juga bisa tertular namun jauh lebih ringan dampaknya," ucap Soedjatmiko.

Ia mengimbau kepada orang tua jika sudah terlanjur imunisasinya belum lengkap atau tidak pernah harus segera dilengkapi. Karena, imunisasi merupakan hak dasar anak yang harus dipenuhi.

Plt. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kemenkes dr. Prima Yosephin mengatakan upaya Kemenkes dalam meningkatkan cakupan imunisasi di masa pandemi Covid-19 dengan menyiapkan petunjuk teknis untuk memperkuat petugas imunisasi di lapangan.

"Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat, kami telah meluncurkan beberapa materi bagi orang tua tentang imunisasi," tutur Prima.[]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...