ARC-PUIPT Nilam Kembali Jadi Pusat Riset Terbaik USK

BANDA ACEH, READERS — Atsiri Research Center-Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (ARC-PUIPT) Nilam Aceh kembali menjadi pusat riset terbaik di Universitas Syiah Kuala (USK).
Penetapan pusat riset terbaik ini sesuai dengan SK Rektor USK Nomor: 387/UN11/KPT/2024 tanggal 23 Januari 2024 tentang Penetapan Hasil Evaluasi Kinerja Tahunan Pusat Riset (EKTPR) Tahun 2023 Pada LPPM USK yang ditandatangani langsung oleh Rektor USK Prof Dr Ir Marwan IPU.
Keputusan Rektor itu menyebutkan ada 32 Pusat Riset USK yang dievaluasi kinerja tahunannya.
ARC-PUIPT menempati peringkat pertama dengan nilai 96 dari nilai maksimum 100 sehingga menjadi pusat riset dengan kategori A.
Selain ARC, beberapa pusat Riset juga berhasil memperoleh kategori A, seperti Pusat Riset Matematika Realistik yang dipimpin Prof Rahmah Johar.
Berikunya Pusat Riset Ilmu Sosial dan Budaya dengan Ketua Dr Alfi Rahman, Pusat Riset Lingkungan Hidup yang dipimpin Prof Mariana, Pusat Riset Ilmu Kelautan dan Perikanan yang dipimpin Dr Haekal Azief, Pusat Riset Sapi dan Ternak Lokal dipimpin Prof Eka Meutia, Pusat Riset STEM dipimpin Prof Hizir dan Pusat Riset Biochar dan Hutan Tropis yang dipimpin Prof. Darusman.
Selain itu masih banyak pusat riset lainnya dengan kategiri B, C dan D.
Apresiasi dan Kerja Cerdas
Kepala ARC, Syaifullah Muhammad menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT dan terima kasih kepada 57 orang pengurus ARC atas dedikasi yang diberikan secara berkelanjutan.
Menurut Syaifullah, prestasi ini menunjukkan ARC sudah berada di jalur yang tepat dalam menjalankan visi, misi dan rencana strategis (Renstra) pusat riset sebagaimana yang diamanahkan USK.
Dia juga menegaskan keberhasilan ARC terjadi karena kekuatan team work dalam menjalankan berbagai program untuk mencapai target kinerja.

Direktur Bisnis dan Dana Lestari USK itu mengatakan, pusat riset perlu mengubah kekuatan individu menjadi kekuatan team.
Keberhasilan yang dilakukan secara individual akan berbeda jauh kualitas dan kuantitasnya dibandingkan keberhasilan yang dilakukan secara team.
"Tim akan mampu menghasilkan output dan outcome yang jauh lebih besar," jelas Syaifullah, Kamis (1/2/2024).
"Saya pesan kepada semua rekan-rekan pengurus ARC untuk terus bekerja dengan orieantasi implementasi iptek dan inovasi kepada masyarakat khususnya petani nilam dan atsiri lainnya," tambahnya.
Syaifullah melanjutkan, ARC telah meraih banyak keberhasilan dengan berbagai penghargaan nasional dan internasional.
Tapi yang terpenting, tegasnya, inovasi iptek perguruan tinggi bisa bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Untuk itu penting bagi ARC mewarisi idealisme keilmuan dan kerakyatan bagi para dosen dan peneliti muda bidang atsiri agar perjuangan yang telah dilakukan para senior dapat dilanjutkan dan dikembangkan oleh generasi yang lebih muda," ucap Syaifullah.
"Kerja kita masih banyak. Kita harus tetap saling bantu dan saling menguatkan. Kita tidak mungkin jadi superman, tapi kita bisa membangun super team," katanya.
Lokomotif Pengembangan Nilam
Selama lebih dari 7 tahun, ARC-USK telah menjadi lokomotif utama pengembangan industri nilam Aceh.
Melalui inovasi hulu hilir rantai pasok dan nilai komoditas nilam, ekosistem baru industri nilam Aceh mulai terbentuk yang memberikan keadilan bagi petani, penyuling, pengumpul, eksportir hingga end user nilam di mancanegara.
ARC-USK telah merintis jalan baru nilam Aceh dengan melahirkan inovasi hingga produk turunan, pengembangan UMKM dan market lokal.
Nilam Aceh masa depan bukan hanya sekedar ekspor minyak mentah nilam (crude patchouli) ke luar negeri tapi juga melakukan purifikasi dan hilirisasi dengan teknologi yang menghasilkan intermediate product berupa hi-grade patchouli serta menghasilkan end product seperti parfum dan skincare.
Hilirisasi nilam memberikan nilai tambah secara ekonomi serta berkontribusi bagi stabilitas harga komoditas nilam di tingkat petani.[MN]
Komentar