AWPF Bekerjasama dengan KPI UIN Ar-Raniry Gelar Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0

BANDA ACEH, READERS – Aceh Women's for Peace Foundation bekerjasama dengan Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0 yang berlangsung di Aula BKKBN Aceh, Minggu (10/12/2023).
Direktur AWPF Aceh Irma Sari SHI dalam sambutannya mengajak semua peserta untuk lebih giat belajar ilmu terkait perkembangan digitalisasi saat ini.
“Proses yang kita hadapi dan pelajari hari ini tentunya sangat berguna untuk masa yang akan datang. Tentunya kita mengajak semua mahasiswa atau GenZ untuk berperan aktif memberantas hoaks dan belajar literasi digital untuk kita menghadapi tantangan global saat ini,” kata Irma.
Irma melanjutkan, Program Sekolah Tular Nalar ini diinisiasi oleh Mafindo untuk seluruh Indonesia. Di Aceh, saat ini sudah kali ketujuh dilaksanakan kegiatan ini.
“Tentunya ini adalah suatu upaya kita guna melindungi generasi kita agar tidak terpapar hoaks dan memahami konsep demokrasi yang sudah di ambang pintu 2024 mendatang,” jelasnya.
Dia berharap, sambungya, kerja sama ini terus berlanjut. Kedepannya, sambung dia, bersama FDK khususnya Prodi KPI siap bersinergi serta berkolaborasi dalam berbagai kegiatan pengabdian, pendidikan dan penelitian.
Sementara itu, Ketua Prodi KPI UIN Ar-Raniry Syahril Furqani MIKom mengapresiasi kegiatan tersebut.
Menurut Syahril, kegiatan itu sangat cocok dengan prodi KPI, dimana juga punya tugas selain komunikasi dan penyiaran Islam namun juga dituntut untuk belajar tentang komunikasi politik.
“Apalagi kita melihat 2024 ini adalah pemilih pemula atau anak muda mencapai angkat tertinggi dibandingkan yang lainnya,” kata Syahril.
Artinya, sambungnya, hari ini anak muda harus betul-betul terlibat aktif dalam proses pembelajaran seputar pemilu, demokrasi, pengindraan hoaks dan waspada sanksi.
“Pada intinya atas nama Prodi KPI berterimakasih kepada AWPF yang sudah mengajak kerjasama dan ke depannya kita juga akan bersama-sama dalam beberapa kegiatan yang kiranya dianggap cocok dan konsern terhadap ilmu yang kita terapkan di kampus,” pintanya.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Dr Kusmawati Hatta MAg.
Dalam arahan pembukaannya ia menyebutkan saat ini hoaks sudah tidak pandang bulu lagi. Semua sudah terpapar termasuk lingkungan kampus sendiri.
“Kami pikir kita memang sudah saatnya membuat gerakan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar ini demi putusnya mata rantai hoaks jelang pesta demokrasi tahun 2024 mendatang,” katanya.
"Kita harus menjadi komando yang menularkan hal yang baik dengan cara nalar yang baik pula. Melalui sekolah Kebangsaan Tular Nalar hari ini mudah-mudahan bisa membawa generasi emas ini ke suatu hal baru yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini berlangsung sehari penuh dengan dibagi dalam dua sesi yang diikuti seratusan mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Hadir juga dalam acara Program Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0 ini 10 fasilitator terbaik yang sudah mengikuti ToT sebelum acara ini berlangsung.
Tujuannya, kesepuluh fasilitator tersebut memberikan pemahaman seputar informasi terkait pemilu, Demokrasi, Penginderaan Hoaks dan Waspada Sanksi.
Seratus lebih mahasiswa atau GenZ mendapatkan pengalaman terbaru terkait hal yang sedang ngetrend saat ini, terlebih jelang tahun politik ini minim sekali pendidikan yang mensosialisasikan kepada generasi muda khususnya pemilih pemula.[HSP]
 
 








Komentar