Banda Aceh Alami Inflasi 0,53 Selama April 2021

Kenaikan harga dan daya konsumsi warga mempengaruhi pertumbuhan inflasi di Banda Aceh untuk April 2021. Secara umum inflasi bergeser menjadi sebesar 0,53 persen dari berada pada posisi deflasi di angka 0,45 persen di bulan Maret 2021.
Data tersebut berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banda Aceh terkait Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi No.05/05/1171/Th.II, 3 Mei 2021.
"Inflasi yang terjadi di Banda Aceh terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran," kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Banda Aceh, Fadhil, pada Senin (3/5/2021).
Fadhil mengatakan, pada Januari sampai April 2021 terjadi inflasi di Kota Banda Aceh sebesar 0,28 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun April 2021 terhadap April 2020, sebesar 1,87 persen.
Secara teknis, Kepala Bidang Statistik Diskominfotik, Nourchalis menjelaskan, perkembangan harga berbagai komoditas pada April 2021 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
“Pada April 2021 terjadi inflasi sebesar 0,53 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,67 pada Maret 2021 menjadi 106,23 pada April 2021,” Katanya.
Nourchalis menambahkan, tingkat inflasi Januari sampai April 2021 sebesar 0,28 persen dan tingkat inflasi pada April 2021 terhadap April 2020 sebesar 1,87 persen”.
Inflasi yang terjadi di Banda Aceh terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,61 persen.
Sementara kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,86 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,47 persen.
Selanjutnya kelompok kesehatan sebesar 0,17 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen, kelompok transportasi sebesar 0,04 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen.
Sehubungan dengan itu, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,27 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok pendidikan; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran. []
Komentar