Beredar Poster Bergambar Prabowo dan Jokowi, Gerindra Aceh Adukan ke Polisi
“Kami merasa bahwa warga harus dilindungi secara hukum, kami enggak mau membuat pelaporan juga menghakimi orang lain. Kami ingin tahu motifnya, kalau memang motifnya politik, kami imbau bahwa politik kita ini masih 2024."

BANDA ACEH, READERS — Sejumlah poster bergambar Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) sejak sepekan terakhir bermunculan di sejumlah lokasi di kabupaten/kota di Aceh. Merespon hal ini, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Aceh mengadukan hal tersebut ke Kepolisian Daerah (Polda) Aceh.
“Nah ini ada upaya penjegalan untuk mencoba dan menggiring propaganda terhadap Pemilu yang masih 2024. Nah, ini bagi kami sebagai kader meresahkan,” kata Sekretaris Partai Gerindra Aceh, Safaruddin, Rabu (21/9/2022).
“Dalam hal ini kami menyampaikan pengaduan terhadap keresahan kader-kader yang ada di Aceh,” ujarnya.
Seperti dilihat readers.ID, dalam sepanduk tersebut memuat gambar Prabowo dan Jokowi saling memberikan salam hormat dengan menyatukan kedua tangan.
Kemudian, dalam poster tersebut juga tertera tulisan slogan HUT RI ke-77 berwarna merah dan putih, “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.
Selain itu, juga tertera tulisan kutipan yang di bawahnya ada nama Prabowo Subianto, “Saya mengakui kepemimpinan dan kenegarawan pak Jokowi” (12/8/2022).
Safaruddin mengatakan, belum ada yang tahu siapa dan apa motif di balik pemasangan poster tersebut. Namun yang jelas pemasangan poster itu tidak pernah diinstruksikan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra.
Ia menuturkan, poster yang dominan berwarna hijau itu hanya tersebar di beberapa provinsi saja, seperti di Sumatera Barat, Madura, Jawa Timur dan Aceh.

“Tapi ini ada dipilah-pilih, ini kan terpasang di beberapa daerah di provinsi, salah satunya Aceh dan provinsi yang dulu basis politiknya pak Prabowo lebih dominan pada 2019,” katanya.
Wakil Ketua DPR Aceh itu menyampaikan, bahwa pihaknya belum resmi membuat pelaporan terkait pemasangan poster tersebut. Melainkan masih pada tahap melakukan koordinasi dengan Polda Aceh untuk mencari solusi.
“Kami merasa bahwa warga harus dilindungi secara hukum, kami enggak mau membuat pelaporan juga menghakimi orang lain. Kami ingin tahu motifnya, kalau memang motifnya politik, kami imbau bahwa politik kita ini masih 2024,” ujarnya.
Ia menduga, pemasangan poster ini disinyalir ada muatan-muatan politis. Sehingga dinilai sangat merugikan Partai Gerindra dalam memperiapkan diri menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
“Mungkin maksud dan tujuannya semuanya benar, tapi dalam proses ini kami merasa ada sesuatu yang salah dan keliru, dan ini mengabaikan kepentingan kami untuk Pemilu 2024,” jelasnya.
Terkait kutipan Prabowo yang tertera pada poster tersebut, Safaruddin membenarkan bahwa itu memang betul pernah disampaikan oleh Ketua Umum Partai Gerindra itu.
“Ya namanya sebagai negarawan Pak Prabowo dan Jokowi ini kita akui saling menghormati dan saling apresiasi. Apa yang disampaikan itu benar, kutipan itu dan fotonya tidak ada yang salah bagi kita. Makanya kita tadi diskusi terkait hal ini,” katanya.
“Makanya kita mau tahu, motif ini kan tidak ada aba-aba dari siapa pun. Harusnya bagi orang yang bertanggung jawab tolong kasih tau, kami sedang menyampaikan pesan ini dengan agenda tertentu,” katanya.
Lebih lanjut, kata Safaruddin, pemasangan poster bergambar Prabowo dan Jokowi ini bukanlah pertama kali terjadi di Aceh. Melainkan yang kedua kali, setelah sebelumnya pernah muncul pada bulan Mei lalu.
“Ini keresahan yang berkali, kalau di Aceh ini sudah dua kali. Ini pasti ada cukong-cukong di belakangnya, pasti ada aktor-aktor intelektual yang mengganggu demokrasi yang sekarang ingin kita bangun supaya bisa lebih baik menghasilkan pemimpin baik pada tahun 2024,” pungkasnya
Komentar