Calendar of Event Aceh 2021, Ragam Wisata di Era Pandemi

Waktu Baca 5 Menit

Calendar of Event Aceh 2021, Ragam Wisata di Era Pandemi

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh akan meluncurkan Calendar of Event (CoE) Aceh 2021 dengan mengusung tema "Ragam Pesona Wisata Aceh di Era Pandemi".

Soft launching CoE Aceh 2021 akan dilakukan bersamaan dengan pembukaan Aceh Travel Mart (ATM) 2.0, sebuah pertemuan buyer dan seller dalam penjualan paket wisata Aceh mengusung tema "The Quantum Energy of Indonesia Tourism" tanggal 21-25 Maret 2021 di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Jamaluddin mengatakan, peluncurang CoE Aceh 2021 dan ATM 2.0 bertujuan untuk memantapkan branding The Light of Aceh atau Cahaya Aceh kepada wisatawan di era adaptasi kebiasan baru (AKB),

"Memperkuat positioning Aceh sebagai destinasi wisata halal nasional dan internasional dan menjual ragam paket wisata Aceh melalui pertemuan seller dan buyer," kata Jamaluddin, dalam keterangannya, pada Sabtu (20/3/2021).

Alasan mengusung tema "Aceh, The Quantum Energy of Indonesia Tourism" dalam penyelenggaraan ATM 2.0 karena memiliki makna dan filosofi tersendiri.

"Bahwa Aceh yang mengusung syariat Islam memiliki ragam potensi tersembunyi untuk menjadi energi pariwisata Indonesia melalui pengemasan yang unik dan menarik dalam pengembangan pariwisata yang tidak bisa disamakan dengan daerah lainnya," jelasnya.

Kegiatan ini dikatakannya, juga menjadi momentum penting untuk memperkenalkan perkembangan industri pariwisata Aceh di era Covid-19 melalui reaktivasi industri pariwisata lokal dengan tagline #DiIndonesiaAja, #AyoJalanJalanDiAceh, #DiAcehSaja dan #AyoPakaiMasker,”.

Even ATM 2.0 akan digelar oleh DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh dan didukung oleh Disbudpar Aceh akan menjadi pertemuan dua tahunan antar pelaku industri pariwisata Aceh sebagai ajang promosi pariwisata dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait.

Sementara itu, Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh Rahmadhani menambahkan, launching COE Aceh 2021 dan pembukaan ATM 2.0 diharapkan menjadi sebuah pencerahan dalam membangun semangat, kreativitas, dan inovasi pelaku industri pariwisata Aceh.

Selain itu, event tersebut juga diharapkan untuk membangkitkan kembali dalam memajukan industri pariwisata Aceh di era adaptasi kehidupan baru melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat dan sertifikasi CHSE kepada pengelola industri pariwisata.

Protokol kesehatan akan menjadi perhatian utama selama penyelenggaraan even wisata melalui pendekatan 3M, yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak.

Guna memastikan penerapan itu berjalan dengan baik, akan dilibatkan tim keamanan, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan tenaga medis dengan perlengkapan protokol kesehatan lainnya, sekaligus digelar berbasis localize, personalize, customize dan smaller in size.

"Kegiatan ini akan digelar secara hybrid perpaduan antara daring dan during (offline dan online) dengan selalu mengutamakan protokol kesehatan yang berbasis CHSE atau 4K: Kesehatan, Kebersihan, Keamanan dan Kelestarian Lingkungan," kata Rahmadhani.

Peluncuran CoE Aceh 2021 dan ATM 2.0 juga dimeriahkan dengan Famtrip ke Kota Banda Aceh dan Sabang yang bertujuan untuk merebranding Kota Banda Aceh dan Sabang.

Kedua kota ini sebagai destinasi yang menarik bagi wisatawan, sekaligus memperkenalkan cara berwisata di era adaptasi kebiasaan baru dengan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia melalui semangat "We are reborn for the bright future".

Pembukaan sendiri akan langsung dilakukan Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Republik Indonesia, Nia Niscaya yang juga didampingi Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Peluncuran CoE Aceh 2021 dan ATM 2.0 juga dirangkai dengan seminar pariwisata nasional dengan menghadirkan pemateri dari Kemenparekraft RI, Disbudpar Aceh dan praktisi dari ASPPI.

Kegiatan itu akan dihadiri pelaku industri pariwisata dari berbagai provinsi di Indonesia. Tercatat 128 buyer dari 18 provinsi di Indonesia dan 50 seller dari Aceh.[]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...