Demi Keadilan, PKS Dukung Langkah Polisi Cari Penabrak Waled Ibrahim

Ketua Fraksi PKS DPRK Banda Aceh, Tuanku Muhammad, mendukung langkah pihak kepolisian untuk mencari rombongan penabrak Pimpinan Pondok Pesantren Ulee Titi, Waled Ibrahim beberapa waktu lalu hingga meninggal dunia.
"Menyambut baik sikap Satlantas Polresta Banda Aceh dan Dirlantas Polda Aceh yang sedang mencari rekan-rekan penabrak Waled Ibrahim. Hal ini sangat diperlukan untuk memberikan rasa keadilan bagi keluarga almarhum dan juga pembelajaran bagi pengendara motor lainnya," kata Tuanku Muhammad kepada readers.ID, Rabu (26/5/2021).
Ketua Fraksi PKS DPRK Banda Aceh melanjutkan, seharusnya ketika kejadian tabrakan terjadi, para rekan-rekan penabrak tidak langsung lari dan meninggalkan rekannya sendirian serta memisahkan diri begitu saja.
"Mestinya turutlah berupaya bertanggung jawab dan bersama-sama melihat kondisi rekannya yang terjatuh. Bukankah ketika berangkat bersama-sama dan saling percaya satu sama lain. Maka ketika satu tim terkena musibah, seharusnya ikut membantu menolong, bukan malah lari dan sembunyi hingga sekarang. Sikap seperti ini bukanlah sikap kesatria," katanya.
Tuanku juga mendorong bagi para rekan penabrak yang masih dalam pencarian ini untuk bisa melapor, kemudian bersama-sama menyelesaikan permasalahan tersebut sesuai dengan aturan yang ada, serta segera hadir mengunjungi keluarga almarhum Waled Ibrahim.
"Setiap kita tentu tidak mau tertimpa musibah, namun jika pun musibah sudah menimpa kita, maka sudah pasti ada hikmah di balik semua itu. Tapi jika kita lari dari tanggung jawab atas musibah yang menimpa orang lain akibat diri kita, maka suatu saat akan ada musibah yang lebih besar lagi yang akan menimpa kita ke depan," ucap dewan yang akrab disapa Tumad ini.
Ia bercerita, kejadian yang sama pernah menimpa dirinya saat mengalami kecelakaan di tahun 2016 lalu. Tuanku menyebutkan, saat terjadi kecelakaan tidak lain yang paling dibutuhkan oleh korban adalah pertolongan untuk segera dibawa ke rumah sakit.
Sebab, lanjutnya, semakin cepat ditolong akan semakin besar kesempatan untuk selamat.
"Maka sikap rekan penabrak Waled yang lari tersebut adalah sikap yang salah dan tidak berperikemanusiaan," pungkasnya.
Diketahui Waled Ibrahim meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Jalan Banda Aceh-Medan, tepatnya di depan sebuah swalayan kawasan Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, sekitar pukul 09.00 WIB, Sabtu (22/5/2021) lalu.
Pimpinan Pesantren Raudhatuth Thalibah yang berkedudukan di Gampong Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar ini ditabrak oleh salah seorang pengendara yang jadi bagian rombongan touring motor.[acl]
Komentar