Didong Gayo di Transjakarta

“Karena memiliki hal khusus disamping memobilisasi publik. Kemudian menjadi ruang ekspresi kaum urbanisasi dari seluruh pelosok negeri,” katanya memetik pemaparannya yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Kesenian Gayo.

Author

Waktu Baca 1 Menit

Didong Gayo di Transjakarta

BANDA ACEH, READERS – Seorang seniman sekaligus jurnalis dari Gayo, Aceh di Jakarta, Fikar W Eda, menjadi narasumber dalam kegiatan “Bincang Budaya” dengan tajuk Didong Gayo dalam Transjakarta secara virtual pada Rabu (20/4/2022).

Dalam pertemuan itu, banyak hal yang disampaikan Fikar W Eda mengenai kesenian Didong khususnya saat di dalam Transjakarta. Menurutnya, tempat itu di pilih karena merupakan transportasi umum dan khusus dengan fasilitas yang lebih tepat dibanding yang lain.

“Karena memiliki hal khusus disamping memobilisasi publik. Kemudian menjadi ruang ekspresi kaum urbanisasi dari seluruh pelosok negeri,” katanya memetik pemaparannya yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Kesenian Gayo.

Tidak hanya itu, ia menyampaikan kegiatan tersebut juga sebagai bentuk bagaimana orang Gayo mengekspresikan jiwa melalui kesenian Didong. 

“Masyarakat urban di Jabodetabek mendorong karya cita. Dengan seni ini dapat menjadikan kota Jakarta menjadi lebih berwarna,” ucapnya.

Dari sekian banyak kesenian yang berasal dari daerah Gayo, Fikar menyebut lebih memilih didong untuk ditampilkan pada Transjakarta tersebut. Hal itu menurutnya karena Didong lebih dekat dengan masyarakat atau lebih dikenal oleh masyarakat Gayo.

“Masyarakat Gayo dapat mengenali seni ini di manapun, termasuk di Jakarta,” pungkasnya.

Pelaksanaan Didong di bus Transjakarta, kata Fikar dengan menggunakan bahasa Indonesia, sehingga orang-orang dapat memahami makna syair yang disampaikan dengan kesenian Didong Gayo oleh publik.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...