Dinilai Lebih Independen, Gubernur Aceh Diminta Swab di Lab USK

Gubernur Aceh Nova Iriansyah diminta agar melakukan tes Swab PCR di Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK). Hasil tes dari lababoratorium kampus dianggap lebih independen.
Delky Nofrizal dari Majelis Pemuda Aceh (MPA) mengatakan, hal ini sebagai langkah konkret meyakinkan publik bahwa Nova masih dalam keadaan terinfeksi Covid-19 dan bukan bagian dari pelarian terhadap pemeriksaan KPK atas dugaan korupsi pengadaan Kapal Aceh Hebat dan sejumlah indikasi lainnya.
"Publik menilai bahwa ini adalah pelarian (Nova) dari KPK. Namun kita tetap menganggap sebagai bentuk praduga tak bersalah, ini benar-benar sakit," kata Delky dalam konferensi pers yang digelar di salah satu Warkop di Banda Aceh, Rabu (23/6/2021).
"Untuk itu, sebagai langkah konkret membuktikan bahwa gubernur benar-benar positif Covid-19 yakni dengan menggunakan tes PCR yang dilakukan oleh Lab Fakultas Kedokteran USK," tambahnya.
Delky berujar, dugaan pelarian ini muncul karena sudah lebih 14 hari Gubernur Aceh dinyatakan positif Covid-19 sejak sehari setelah surat pemanggilan KPK dan kini masih dalam kondisi isolasi.
"Kita dari MPA mendesak agar KPK turun tangan langsung. Publik bertanya-tanya, sehingga untuk menjawab pertanyaan publik hari ini diperlukan adanya hasil Swab PCR secara independen," pungkasnya.
Diketahui, KPK sedang melakukan penyelidikan terkait pengadaan tiga unit Kapal Aceh Hebat senilai total Rp 178 miliar dengan memeriksa sejumlah saksi beberapa waktu lalu.
Kemudian dugaan korupsi lainnya yakni berasal dari proyek multiyears dengan total anggaran Rp 2,4 triliun dan pengalokasian dana dengan kode Apendiks yang kabarnya ditempatkan di Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh senilai Rp 250 miliar. [acl]
Berita Terkait:
Komentar