Dirut BSI Akui Aceh Kaya: Hanya Saja Kurang Dimonitisasi

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi, mengungkapkan, Aceh merupakan daerah istimewa yang kaya akan sumber daya alam, potensi wisata dan tak sedikit pula jumlah orang-orang pintar di Aceh.
Meski demikian, lanjutnya, perlu upaya lebih agar potensi yang ada dapat dimaksimalkan sebaik-baiknya dan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Aceh punya banyak muslim lokal, pariwisata, banyak orang-orang pintarnya juga. Aceh ini kaya, tapi kurang dimonitisasi saja. Saya melihatnya begitu," kata Hery saat berkunjung dan silaturahmi ke Meuligoe Wali Nanggroe, Selasa (4/5/2021).
Ke depan, lanjut Dirut BSI itu, tinggal menyatukan para pihak dan dukungan kuat dari pemerintah terhadap UMKM. Sehingga, nantinya perekonomian akan tumbuh pesat di Aceh.
"Misal budaya ngopi di Aceh, coba diubah gimana caranya dari sekadar ngopi sebagai budaya menjadi sebuah industri. Kami siap membantu dari sisi pembiayaan," kata Hery.
"Aceh dengan perbankan syariah paling banyak cabangnya di Indonesia, bisnisnya paling besar, penduduk muslimnya juga banyak. Ini harus kita maksimalkan ke depan untuk pertumbuhan ekonomi di masa mendatang," tambahnya.
Tepis Merger Perkecil Pembiayaan
Hery Gunardi menepis kabar yang beredar di masyarakat bahwa dengan mergernya tiga bank menjadi BSI akan mempersempit pembiayaan terhadap pengusaha, utamanya UMKM.
"Pembiayaan justeru lebih besar karena BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit) dan asetnya semakin besar pasca-merger," jelas Hery.
"Masyarakat dominannya masih minim sekali literasi soal mergernya BSI ini. Itulah tugas kita ke depan, sosialisasi dan mengedukasi masyarakat, serta menangkal hoax-hoax yang beredar. Kita perlu bekerjasama soal ini," pungkasnya.
Komentar