Disdik Aceh Lepas 3 MTU ke Puluhan SMK di Aceh

Waktu Baca 4 Menit

Disdik Aceh Lepas 3 MTU ke Puluhan SMK di Aceh
Kadisdik Aceh, Alhudri. [Dok. Ist]

Dinas Pendidikan Aceh kembali melanjutkan program pelatihan bergerak Mobile Training Unit (MTU) ke 30 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan Swasta di Aceh.

Pelatihan bergerak ini melibatkan tiga unit MTU yang didanai Swiss Solidarity, Medicor Foundation of Lichtenstein dan Swisscontact serta Swiss Foundation For Technical Cooperation. MTU tersebut telah dioperasikan berkeliling di wilayah Aceh sejak 1 Februari 2006 hingga 31 Desember 2007.

Pelepasan tiga unit truk kontainer yang berisikan alat praktik siswa SMK ini dilakukan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri pada Senin (22/3/2021), di homebase MTU Gampong Pango Raya, Banda Aceh.

Alhudri mengatakan, tujuan pendidikan di sekolah SMK di antaranya meningkatkan kemampuan peserta didik untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan tersebut juga menyiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dan berwirausaha.

"Untuk mendukung program pemerintah, yang dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud yang sedang gencar merealisasikan program link and match ini, dibuat untuk menyinergikan antara pendidikan vokasi dengan industri dunia usaha kerja," jelasnya.

Ia juga menambahkan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menargetkan lulusan pendidikan vokasi tidak hanya dapat bekerja, namun juga mampu berbisnis dengan membuka usaha sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia industri.

Menurutnya, dalam mewujudkan dan mendukung program Pemerintah menuju Aceh Carong, Dinas Pendidikan Aceh merancang suatu program kegiatan MTU.

"Pelatihan ini diharapkan dapat berfungsi sebagai company career link untuk membantu para siswa, supaya lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan kemampuan serta membantu mereka yang mempunyai nilai terbaik untuk bisa bergabung dengan perusahaan atau industri terkemuka yang berada di kawasan regional dan internasional," ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk mencapai tujuan yang tepat dalam mempersiapkan sumber daya manusia jangka panjang sesuai bidang keahlian di SMK sebagai lingkungan yang sangat strategis.

"Karena sekolah adalah lingkungan yang sangat kompleks. Semua kegiatan di sekolah harus memiliki perencanaan yang jelas dan realistis serta pengorganisasian yang efektif dan efisien," tambahnya.

Kepala Bidang Pembinaan SMK, Azizah dalam laporannya menyebutkan, MTU didesain khusus untuk membantu masyarakat Aceh dengan menyediakan sarana dan prasarana pengembangan keahlian dan ketrampilan.

Menurutnya, pelatihan MTU tersebut bertujuan untuk penguatan peserta didik dalam kemampuan psikomotorik atau keahlian praktik serta sebagai upaya penguatan bagi sekolah-sekolah yang tidak mempunyai peralatan praktik sesuai tuntutan standar nasional pendidikan.

"Yang menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan pelatihan MTU pada tahun 2021 ini yaitu 30 SMK Negeri/Swasta. Tentunya dengan melibatkan 36 instruktur, teknisi serta supir. Mereka semua telah dilaksanakan ToT di P4TK Malang pada tahun 2008 dan 2014 lalu," terang Kabid Pembinaan SMK ini.

Ia juga menyebutkan pada tahun ini ada sebanyak 12 kompetensi keahlian yang dibagi dalam tiga MTU tersebut, dengan jumlah yang dilatih sebanyak 1.800 orang siswa yang tersebar di 30 SMK di seluruh Aceh.

Ia menambahkan, pelatihan MTU tersebut berlangsung selama 130 hari kerja dimulai sejak Maret hingga selesai dalam tahun ini.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...