DPR Aceh Ingatkan Masyarakat Waspadai Covid-19 Gelombang Ketiga

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Safaruddin, mengimbau pemerintah dan masyarakat Aceh supaya tidak lengah terhadap virus Covid-19, meski angka kasusnya tengah menurun di Aceh.
Menurutnya, masyarakat perlu mewaspadai potensi lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga, seperti yang sudah terjadi disejumlah wilayah lain.
"Di kota-kota besar sudah terdengar potensi lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga, maka kita jangan lengah, perlu juga mewaspadai agar tidak terjadi lagi lonjakan kasus di daerah kita," kata Safaruddin, Selasa (9/11/2021).
Ia menuturkan, berdasarkan data terakhir Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Aceh menunjukkan kasus Covid-19 secara akumulatif telah mencapai 38.363 orang, dengan rincian 36.219 orang telah sembuh, 2.062 orang telah meninggal dunia dan tersisa 82 orang yang masih dalam perawatan atau isolasi mandiri.
"Kita patut mensyukuri kondisi Covid-19 di daerah Tanah Rencong saat ini yang menunjukkan tren penurunan, sehingga hanya 82 lagi pasien infeksi yang sedang mendapatkan penanganan medis," ujarnya
Namun, Politikus Partai Gerindra itu menilai, masyarakat tetap harus menyadari bahwa potensi lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga seperti yang diprediksikan oleh para ahli juga bisa terjadi di Aceh.
"Kita bisa beraktivitas seperti biasa, tapi harus diingat juga bahwa pandemi ini belum berakhir. Kita harus melawan Covid-19 ini secara bersama-sama, hidup berdampingan dengan pandemi dengan protokol kesehatan," katanya.
Dalam waktu dekat, kata Safaruddin, masyarakat akan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Maka dari itu, masyarakat harus berkaca dari lonjakan yang terjadi akibat kerumunan akhir tahun 2020. Sebab itu perlu menjaga agar mobilitas dibatasi sehingga potensi lonjakan gelombang ketiga bisa tertangani.
"Pemerintah Aceh sudah harus memikirkan langkah-langkah antisipasi lonjakan akibat dipicu kerumunan warga tanpa prokes. Mobilitas yang tinggi pada libur nataru juga harus menjadi perhatian kita bersama untuk mencegah lonjakan akhir tahun ini," tuturnya.
Sementara itu, kata dia, cakupan vaksinasi Covid-19 di Aceh juga masih rendah. Masyarakat yang terdata melakukan vaksinasi tahap pertama baru 1,3 juta jiwa, sedangkan target yang harus dicapai 4 juta jiwa. Kemudian warga yang telah melengkapi penyuntikan dengan dosis kedua baru 711.534 orang.
"Ini menjadi perhatian dan ikhtiar kita bersama untuk meningkatkan cakupan vaksinasi agar cepat terbentuk herd immunity dari Covid-19 di tengah masyarakat, sehingga cepat pula kita kembali dalam keadaan normal," pungkasnya.[acl]
Komentar