DPRA Desak Pemprov Percepat Pembangunan Rumah Sakit Regional di Aceh

Waktu Baca 2 Menit

DPRA Desak Pemprov Percepat Pembangunan Rumah Sakit Regional di AcehFoto: Rianza/READERS
Rapat Paripurna dalam rangka Pembahasan Qanun Aceh tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBA Tahun Anggaran 2021, di Gedung Utama DPR Aceh, Kamis (30/6/2022).

BANDA ACEH, READERS – Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh untuk mempercepat realisasi pembangunan rumah sakit regional yang terletak di sejumlah wilayah di Aceh.

Hal itu disampaikan Jubir Badan Anggaran (Banggar) DPRA, Tezar Azwar pada Rapat Paripurna dalam rangka Pembahasan Qanun Aceh tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBA Tahun Anggaran 2021, di Gedung Utama DPR Aceh, Kamis (30/6/2022).

“Pada realisasi kegiatan pembangunan rumah sakit regional juga menjadi perhatian karena ditemukan progress yang tidak sesuai perencanaan, sehingga belum fungsional yang berakibat terganggunya pelayanan kesehatan masyarakat,” katanya.

Ia menyebutkan, pembangunan rumah sakit regional yang terletak di wilayah Langsa, Bireuen, Takengon, Meulaboh dan Tapaktuan itu telah menghabiskan dana APBA sebanyak Rp828.207.312.741 (delapan ratus dua puluh delapan miliar dua ratus tujuh juta tiga ratus dua belas juta tujuh ratus empat puluh satu rupiah).

Namun, kata Tezar, dalam rentang waktu hampir enam tahun belum satu pun rumah sakit regional tersebut difungsikan. Seharusnya, itu menjadi salah satu perhatian khusus pemerintah guna mempermudah pelayanan kesehatan bagi masyarakat. 

“Sejak tahun 2016-2021 dan sampai saat ini belum fungsional. Semestinya pemerintah Aceh harus melakukan upaya percepatan penyelesaian pembangunan rumah sakit regional menurut skala prioritas sehingga ada rumah sakit regional yang dapat segera difungsikan,” kata Rezar.

Ia menuturkan, dari lima rumah sakit regional yang dibangun seharusnya rumah sakit di Takengon dan Tapaktuan sudah dapat difungsikan pada tahun 2022. Namun, fakta di lapangan hingga saat ini RS tersebut belum juga difungsikan. 

“Sebaiknya difokuskan pada satu atau dua rumah sakit saja yang diselesaikan setiap tahunnya agar dapat dimanfaatkan,” katanya. 

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...