Dua Nelayan Aceh Berhasil Kabur Saat Ditangkap Otoritas Thailand

Waktu Baca 2 Menit

Dua Nelayan Aceh Berhasil Kabur Saat Ditangkap Otoritas Thailand
Kapal tradisional nelayan bersandar di kawasan pelabuhan TPI Lampulo Aceh. Foto: Hotli Simanjuntak/readers.ID

Dua nelayan Aceh bernama Faizal (17) dan Abdurrahman (20) berhasil meloloskan diri dari sergapan pasukan otoritas Thailand saat hendak ditangkap pada Jumat lalu (9/4/2021).

Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek mengatakan, kedua nelayan ini berhasil kabur setelah kapal motor Rizki Laot disergap oleh otoritas Thailand, dan pada saat itu boat yang mereka tumpangi berada sekitar 30 meter dari jarak KM Rizki Laot.

Menurut Miftach, boat yang mereka tumpangi untuk melarikan diri tersebut ialah boat yang digunakan untuk menahan ikan supaya tidak keluar.

"Mereka lari setelah KM Rizki Laot disergap. Kira-kira jaraknya jalo tersebut dengan KM Rizki 30 meter dan mereka potong tali yg sebelumnya bot jalo terikat dengan KM Rizki, dan mereka melarikan diri," kata Miftach, Rabu (14/4/2021).

Setelah melarikan diri, kedua nelayan tersebut berjumpa dengan boat pukat PPS Kutaraja. Kemudian, mereka berlayar beriringan hingga tiba di PPS Kutaraja pada Sabtu (10/4/2021), sekitar pukul 5 pagi.

"Keduanya tiba di PPS Kutaraja pada Sabtu pukul 5 pagi, dan Minggu mereka pulang ke Idi," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 34 orang nelayan asal Idi, Aceh Timur dikabarkan ditangkap oleh otoritas Thailand. Penangkapan itu terjadi karena para nelayan diduga melewati batas laut Indonesia.

"Mereka ditangkap karena diduga melewati batas laut negara Thailand pada tanggal 9 April 2021," kata Miftach.

Miftach mengatakan, ke 34 nelayan yang ditangkap tersebut merupakan awak Kapal Motor (KM) Rizky Laot dengan ukuran 60 gross ton (GT).[]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...