Eks Intelijen Cantik Rusia Ungkap Rahasia Putin dalam Perang Ukraina

Aliia Roza mengakui hal tersebut karena ia merupakan mantan tentara yang pernah dilatih militer yang sama dengan Vladimir Putin. Namun saat Aliia Roza ditugaskan menjadi mata-mata untuk mengungkap targetnya, ia jatuh cinta pada targetnya tersebut hingga kemudian skandal asmaranya terbongkar. Aliia kemudian melarikan diri ke Los Angeles, Amerika Serikat

Waktu Baca 9 Menit

Eks Intelijen Cantik Rusia Ungkap Rahasia Putin dalam Perang UkrainaSindonews.com
Aliia Roza, mantan mata-mata cantik Rusia yang melarikan diri ke AS bicara tentang bahayanya Presiden Vladimir Putin dalam perangnya di Ukraina. Foto/Jam Press/@aliiaroza

Los Angeles - Seorang mantan mata-mata cantik Rusia Aliia Roza (37) mengakui bahwa sosok Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan mundur selangkahpun dari menginvansi Ukraina.

Aliia Roza mengakui hal tersebut karena ia merupakan mantan tentara yang pernah dilatih militer yang sama dengan Vladimir Putin. Namun saat Aliia Roza ditugaskan menjadi mata-mata untuk mengungkap targetnya, ia jatuh cinta pada targetnya tersebut hingga kemudian skandal asmaranya terbongkar. Dari itu Aliia kemudian melarikan diri ke Los Angeles, Amerika Serikat.

“Sang presiden mustahil akan mundur dalam perang di Ukraina karena takut akan merusak reputasinya,” kata Aliia Roza seperti yang dikutip dari Sindonews.com, Minggu (13/3/2022).

Mengenang masa lalu Aliia selama menjadi intel Rusia, ia  menyebutkan bahwa Putin memiliki basis di London, Inggris. Program militer Rusia yang pernah Aliia terima seperti halnya yang diterima oleh Putin sebelum menjadi Presiden Rusia. 

Aliia sempat menjadi heboh dan menjadi berita utama tahun lalu setelah mengungkapkan masa lalunya sebagai seorang femme fatale yang jatuh cinta pada targetnya. Dia terpaksa melarikan diri setelah penyamarannya terbongkar dan nyaris tidak lolos dengan nyawanya. 

“Saya dilatih dalam program militer yang sama dengan Putin dan kami belajar bagaimana tetap tenang dan berdarah dingin dalam situasi yang sangat menegangkan,” katanya kepada Jam Press, Rabu (9/3/2022) lalu.

Ia menambahkan, Putin selalu menang dan tidak mau mundur sebelum semuanya akan betul-betul berakhir. 

Selain itu, Aliia yang merupakan seorang anak dari jenderal militer yang berpangkat tinggi dan kemudian mendorong Aliia untuk mengikuti jejak ayahnya bergabung dengan militer Rusia.

Aliia mengisahkan kasih asmaranya itu bahwa setelah jatuh cinta pada pria yang seharusnya menjadi target untuk pengumpulan intelijen, Aliia kemudian meninggalkan Moskow karena mengkhawatirkan nyawanya. 

Selama satu dekade, dia sama sekali belum kembali ke negaranya Rusia. Ia juga mengetahui betapa bahayanya Putin, karena diduga dilatih oleh orang yang sama, dan memiliki kerabat yang tinggal di Ukraina dan Rusia. 

"Kadang-kadang ketika saya menonton film-film seperti Red Sparrow, saya seperti 'ya Tuhan, bagaimana mereka tahu semua hal ini?'," paparnya

Lebih lanjut Aliia mengungkap, di pusat pendidikan militernya, ia bersama rekan-rekan lainnya diajari tehnik merayu pria sebagai target, memanipulasi mereka secara psikologis, “membuat mereka berbicara sehingga kami dapat menyerahkan informasi kepada polisi,” tambahnya. 

Roza yakin, strategi presiden Rusia bertujuan untuk menguasai kendali penuh atas Ukraina dan menempatkan pemimpin baru untuk menggantikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Mantan mata-mata itu memiliki teman di Ukraina dan Rusia, yang mengatakan kepadanya bahwa mereka “takut” terhadap rezim presiden Rusia. 

“Strategi Putin jelas—jangan biarkan NATO menempatkan roket atau senjata di Ukraina dan dia akan melakukan segalanya untuk mencapai tujuannya,” katanya. 

“Tapi dia percaya itu akan mudah, seperti ketika dia mengirim tentara Rusia ke Kazakhstan karena revolusi pada Januari 2021. Dia tidak menyangka bahwa Ukraina akan melawan dan mendapat dukungan dari seluruh dunia,” ujarnya.

Diketahui, saat ini Aliia bekerja di bidang hubungan masyarakat (humas) fashion dengan basis di London dan Los Angeles. 

“Secara pribadi saya merasa sangat sedih dan hancur karena warga sipil sekarat setiap hari. Kerabat dan teman saya tinggal di Ukraina dan di Rusia. Saya benar-benar khawatir tentang mereka," sambungnya. 

“Saya berbicara dengan mereka setiap hari dan (mereka memberi tahu saya) orang Rusia berusia di atas 45 tahun mengikuti rezim Putin karena mereka takut," imbuh dia. 

“Orang-orang lelah setelah COVID-19, tidak ada yang mau perang," katanya. 

“Tentara Rusia biasanya bukan yang bisa memilih untuk berperang atau tidak, ada perintahnya—mereka harus mengikutinya,” lanjut Aliia.

Kini Aliia berurusan dengan identitas para tokoh mulai dari Mike Tyson hingga Wali Kota London Sadiq Khan dan bahkan telah bertemu Pangeran Charles. Bahkan saat ini menggalang dana untuk mengumpulkan sumbangan bagi anak-anak Ukraina. Dia juga membagikan teknik bela diri di media sosial sehingga "semua orang bisa melawan". 

Kembali ke kisah asmara Aliia, pria yang membuatnya jatuh cinta mengubah hidupnya itu juga bernama Vladimir— yang menjadi target misi resmi pertama Aliia Roza pada tahun 2004 silam, ketika dia baru berusia 19 tahun. 

“Untuk tugas pertama saya, saya harus berpura-pura menjadi pelacur sehingga saya bisa pergi ke kelab dan merayu pemimpin geng kriminal yang memasok narkoba ke negara itu." 

“Itu gila, saya bergaul dengan penjahat-penjahat ini yang akan saling bertarung dan membunuh satu sama lain.” 

Namun seiring berjalannya waktu, target pertamanya sekaligus menjadi cinta pertama Aliia Pasangan itu jatuh cinta dan mulai menjalani kehidupan kejahatan, kekayaan, dan kenyamanan bersama—sampai penyamaran Aliia rusak. 

“Anggota geng Vladimir mengetahui saya berada di militer segera, mereka mungkin melacak saya," katanya. 

“Mereka memasukkan saya ke dalam mobil, mereka menjatuhkan saya ke dalam hutan, saat itu sangat gelap, dan 10 pria mulai memukuli saya,” kenang Aliia. 

Namun dari pembunuhan itu, Vladimir menyelamatkannya. “Sebelum dia meninggal, Vladimir memberi saya kontak orang-orang di Moskow untuk dihubungi jika terjadi sesuatu padanya dan menyuruh saya untuk tidak berbicara dengan orang lain.," kenangnya lebih lanjut. 

“Polisi mulai melacak saya dan teman-temannya menyembunyikan saya kurang dari setahun," paparnya. 

Setelah keadaan cukup tenang, Aliia mulai menjalani hidupnya tanpa bisa kembali ke negaranya Rusia. 

Tahun 2006 Aliia kemudian menikah dengan seorang oligarki Rusia. Dari pernikahannya itu kemudian ia memiliki seorang anak. Namun anaknya sama sekali tidak pernah melihat wajah ayahnya, karena ketia Aliia sedang mengandung, suaminya dipenjara dan meninggal dunia. 

Dengan seorang putra yang baru lahir, Platon, sekarang berusia 12 tahun, Aliia ingin membuat nama untuk dirinya sendiri untuk menunjukkan kepada putranya bahwa itu mungkin untuk mengubah hidupnya. Dia awalnya pindah ke Swiss dan kemudian London, hingga akhirnya pindah ke AS.[]

Editor:
Sumber:Sindonews.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...