FPMPA: Semua Elemen Harus Terlibat Turunkan Angka Kemiskinan Aceh

Ketua Umum Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA), Rachmad Muchlyan mengatakan, menurunkan angka kemiskinan di Aceh harus melibatkan banyak elemen.
Baik dari Pemerintah Aceh, Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Pemerintah Kabupaten/Kota hingga tingka desa.
Dari sisi lain, ia juga meminta kepada masyarakat untuk terbuka terhadap kondisi perekonomiannya saat memberikan data kepada petugas survei.
“Karena dana pembangunan Aceh dari pendapatan asli daerah atau dana transfer dari Pemerintah Pusat yang dinilai sangat besar setiap tahun itu tidak hanya dikelola Pemprov.
Tetapi juga dikelola Pemkab/Pemko dan bahkan di tingkat gampong ada dana desa setiap tahunnya,” kata Rachmad Muchlyan, Sabtu (20/2/2021) melalui keterangan tertulis.
Untuk menekan angka kemiskinan, Rachmad menyarankan ada klasifikasi penduduk miskin di Aceh. Yaitu kriteria penduduk miskin yang masih mampu menjalankan usaha dan penduduk miskin yang hanya bisa menerima manfaat saja.
“Sehingga kami lebih tertarik untuk kondisi saat ini lebih baik pemerintah tingkat provinsi hingga tingkat desa seharusnya lebih memperhatikan ke penduduk miskin janda rentan yang menjadi tulang punggung keluarganya,” pintanya.
Sebagaimana diberitkan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh merilis data periode September 2020, pendudukan miskin di Aceh mencapai 15,43 persen, sehingga menempatkan Aceh termiskin se-Sumatera.[acl]
BACA JUGA:
Data BPS: Aceh Kembali Jadi Provinsi Termiskin di Sumatera
Angka Kemiskinan Tinggi, Nova Bicara Tiga Sektor Kebijakan Ekonomi
Komentar