Guru Honorer Produksi Udang Krispi, Kini Tembus Pasar Mancanegara
Yanti menyebutkan di antara beberapa negara di Asia Tenggara itu adalah negara tetangga, Malaysia dan Singapura.

LHOKSEUMAWE, READERS – Salah satu produk Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM di Lhokseumawe menembus pasar internasional di negara-negara di Asia Tenggara. Jumat (1/7/2022).
Yanti menyebutkan di antara beberapa negara di Asia Tenggara itu adalah negara tetangga, Malaysia dan Singapura.
Produk tersebut berupa udang krispi yang merupakan binaan PLN UP3 Lhokseumawe, Provinsi Aceh, dengan brand dagang Ibu Yanti.
"Usaha udang krispi ini mulai dirintis sejak 2009. Berawal saat saya mengikuti pelatihan pengolahan hasil perikanan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh," kata Yanti (49), perintis produk Buk Yanti di Lhokseumawe kepada Antara pada Kamis (30/6/2022).
Produk dengan bahan dasar udang tersebut diproduksi di Desa Tempok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Kini produk itu menjadi populer di kalangan konsumen luar Kota Lhokseumawe dan beberapa wilayah di Indonesia.
Pegawai honorer tata usaha SMP Negeri 3 Lhokseumawe itu mengaku, awal munculnya ide produk tersebut hanya bermodalkan hasil pelatihan. Kemudian tahap selanjutnya melakukan experience atau percobaan membuka usaha udang krispi.
“Akhirnya usaha kita terus berkembang setiap tahunnya hingga meraup omzet berkisar Rp4 juta hingga Rp5 juta per bulan,” ujar Yanti.
Untuk harga produk, sambungnya, saya banderol dengan harga Rp45 ribu per botol. Selain udang, produk krispi ini juga berbahan ikan teri dengan campuran rempah-rempah.
Usaha krispi tersebut memiliki peluang besar untuk maju, karena menjadi makanan instan bagi ibu-ibu yang tidak sempat masak karena disibukkan dengn pekerjaan.
Dalam memasarkan produk, selain melayani secara konvesional, ia merambah ke ranah digital dengan memanfaatkan media sosial, sehingga mampu menembus pasar di negara-negara Asia Tenggara.
Yanti mengaku bersyukur usahanya itu membuahkan hasil dan semakin maju sejak bergabung dalam anggota UMKM binaan PLN UP3 Lhokseumawe. Sebagai UMKM binaan, usahanya mendapat bantuan dana memproduksi produk.
"Saya juga sering ikut pameran yang digelar Bank Indonesia untuk mempromosikan produk. Dengan keikutsertaan dalam berbagai pameran, saya harapkan dapat memperluas akses pasar UMKM hingga ke pasar internasional," tutur Yanti.
Komentar