Hujan Deras, Super Blood Moon Tak Terlihat di Aceh

Waktu Baca 3 Menit

Hujan Deras, Super Blood Moon Tak Terlihat di Aceh
Warga masyarakat turut menyaksikan pengamatan gerhana bulan. Foto: Hotli Simanjuntak/readers.ID

Hujan deras melanda sebagian Aceh membuat Super Blood Moon atau gerhana total bulan tak terlihat di Serambi Makah, Rabu (26/5/2021).

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Aceh telah memantau di sejumlah titik, seperti di Kanwil Kemenag Aceh, Bener Meriah, Langsa, dan Lhokseumawe.

Kepala Kemenag Aceh Dr H Iqbal SAg MAg mengatakan, jika cuaca tidak mendung maka gerhana bulan parsial sekitar 84 persen dapat diamati di seluruh Aceh.

"Karena cuaca mendung tidak terlihat dengan jelas. Di daerah dengan cuaca cerah terlihat dengan jelas," kata Iqbal.

Foto: Hotli Simanjuntak/readers.ID

Iqbal mengatakan, setelah pengamatan gerhana pihaknya juga melaksanakan salat khusuf berjamaah di aula Kanwil. Selain itu, Kanwil Kemenag Aceh juga telah menerbitkan edaran menyangkut pelaksanaan salat khusuf di tempat masing-masing dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Ini tidak sekedar fenomena alam tapi ini bukti kebesaran Allah SWT. Karena ini bentuk syukur kita kepada Allah maka kita mengimbau untuk salat di tempat masing-masing dengan tatacara yang sudah dijelaskan terlebih dahulu," kata Iqbal.

Peralatan teropong. Foto: Hotli Simanjuntak/readers.ID

Sementara itu, Ahli Falakiyah Kanwil Kemeng Aceh Alfirdaus Putra mengatakan, fenomena gerhana bulan total kali ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.

Hanya saja, kata Firdaus, untuk wilayah Aceh jika cuaca tidak mendung, gerhana hanya terlihat parsial, tidak berbentuk gerhana bulan total seperti daerah lainnya di Indonesia.

"Gerhana kali ini sebenarnya gerhana bulan total, tapi untuk Aceh itu gerhana bulan parsial karena ketika matahari terbenam atau bulan terbit posisi gerhana bulan total sudah selesai di daerah Riau. Berarti kita cuma parsial cuma posisi parsial kita lumayan tinggi sampai 84 persen," kata Firdaus.

Persiapan alat. Foto: Hotli Simanjuntak/readers.ID

"84 persen bulan akan ditutupi bayangan matahari sehingga bulan yang seharusnya purnama itu hanya akan terlihat sabit pada pukul 18.50 dengan catatan suasana kita tidak mendung kita bisa melihatnya sampai satu jam dua menit," ujarnya lagi.

Berdasarkan hitungan falakiyah, gerhana bulan terjadi sejak pukul 15.47 WIB yang diawali dengan gerhana bulan penumbra. Kemudian awal gerhana total akan terjadi pada pukul 18.11 WIB, puncaknya pada pukul 18.18 WIB, dan berakhir pada pukul 18.25 WIB. Selanjutnya, akhir penumbra terjadi pada pukul 20.39 WIB.[acl]

Sumber: aceh.kemenag.go.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...