IDI Aceh: Aktivitas Jual Takjil Ramadan Rawan Tularkan Covid-19

Waktu Baca 1 Menit

IDI Aceh: Aktivitas Jual Takjil Ramadan Rawan Tularkan Covid-19
Ilustrasi takjil ramadan. [Dok. IDNTimes]

Jelang berbuka puasa di hari pertama Ramadan, para penjual takjil terpantau memenuhi pinggiran jalan sepanjang Kopelma Darussalam hingga Lamnyong, Banda Aceh. 

Aktivitas itu kemudian menimbulkan kerumunan hingga kemacetan, karena para pembeli memenuhi sebagian badan jalan. Padahal diketahui, Ramadan kali ini masih dalam keadaan pandemi Covid-19.

Data Satgas Penanganan Covid-19 menyebutkan per 13 April 2021 angka Covid-19 di Aceh bertambah 28 kasus, sehingga total sejak kasus pertama di Aceh hingga saat ini mencapai 10.134.

Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh, Safrizal Rahman mengatakan, aktivitas berjualan takjil memang rawan penularan Covid-19.

"Penjual takjil pada masa puasa memang menjadi pusat penumpukan orang dan menjadi rawan penularan Covid-19. Umumnya melalui tangan penjual yang selalu memegang makanan," kata Safrizal kepada readers.ID, Rabu (14/4/2021).

"Kemudian uang dari pembeli juga menjadi sarana penularan virus," tambahnya.

Untuk itu, IDI Aceh mengimbau agar para penjual maupun pembeli tetap menjaga protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak (3M).

"Harus tetap menjaga prokes, sebab kita belum selesai dengan pandemi," pungkasnya.[]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...