IDI Aceh: Rasa Takut Saat Divaksin Bisa Terjadi KIPI

Waktu Baca 4 Menit

IDI Aceh: Rasa Takut Saat Divaksin Bisa Terjadi KIPI
Hotli Simanjuntak | readers.ID

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh, dr Safrizal Rahman angkat bicara terkait adanya masyarakat yang tumbang diduga akibat dampak Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) usai divaksin Covid-19.

Selama ini, Safrizal mengaku vaksinator sebelum memvaksin sudah terlebih dahulu melakukan pemeriksaan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Ada empat meja pemeriksaa yang harus dilalui, meliputi pendaftaran, pengecekan identitas, skrining dan meja penyuntikan.

Sebelum dilakukannya vaksinasi, petugas terlebih dahulu menanyakan riwayat penyakit yang pernah diderita, dilanjutkan pemeriksaan tensi dan lain-lain. Selanjutnya bila dianggap memenuhi syarat, maka direkomendasikan untuk divaksin.

"Beberapa orang yang ingin divaksin ternyata tidak memenuhi syarat pernah bertanya, maka kita sarankan ke dokter ahli mengobati dulu kondisinya, baru skrining lagi sebelum divaksin. Ini prosedurnya. Jadi tidak bisa orang datang langsung suntik, tidak sama sekali," tegas dr Safrizal saat dihubungi readers.ID, Senin (27/9/2021).

Ketua IDI Aceh itu menjelaskan, penyebab utama ada yang tumbang usai divaksin padahal sudah melewati skrining, hal ini dikarenakan masyarakat sudah ketakutan lebih dulu sebelum dilakukannya penyuntikan.

"Terkadang mereka yang ketakutan ketika mau divaksin mangalami KIPI langsung semakin kepikiran, hal ini menimbulkan munculnya kondisi lain seperti sesak napas, lemas dan sebagainya. Ini disebut psikosomatik," jelas dr Safrizal.

Pihaknya menjelaskan, masyarakat tak perlu ragu karena para vaksinator yakni semua dokter dan perawat yang melakukan vaksinasi Covid-19 adalah mereka yang sudah dilatih ulang khusus untuk ini dan diberi sertifikat.

"Khusus untuk ini (nakes vaksinator) semua dilatih ulang dan diberi sertifikat," ungkap dr Safrizal.

Saran Vaksinasi untuk Masyarakat

Ketua IDI Aceh itu menyampaikan, pertama masyarakat harus yakin dulu bahwa vaksin adalah upaya perlindungan dari penyakit. Ia berujar, lebih dari 70 persen masyarakat Indonesia pernah divaksin.

"Penyakit polio jarang kita lihat saat ini karena vaksin, ketika kita umrah dan haji wajib divaksin. Jadi ini bukan sesuatu yang aneh, kalau masyarakat menyadari itu maka pikiran positif akan membawa kepada ketenangan saat divaksin dan meminimalisir KIPI yang terjadi," katanya.

Ketua IDI yang juga Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala itu berpesan, sebelum divaksin sebaiknya tidur serta makan yang cukup agar imunitasnya baik. Demikian pula setelah vaksin, sebaiknya istirahat dan bila mengalami KIPI atau hal lain segera melaporkan ke petugas.

"Kita sangat berharap agar dapat hidup kembali normal seperti sedia kala dan vaksin salah satu harapan untuk bisa ke sana," pungkasnya.[acl]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...