Kadishub Aceh: Saya Merasa Tidak Melakukan Korupsi

Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi mengaku dirinya tidak melakukan korupsi. Hal ini menjawab kabar dugaan penyelewangan pengadaan tiga unit Kapal Aceh Hebat senilai total Rp 178 miliar yang kini sedang dalam penyelidikan KPK.
"Saya merasa tidak melakukan korupsi," kata Junaidi dalam diskusi publik bertajuk Kapal Aceh Hebat Sejarah Baru Armada Laut Aceh yang digelar di Ballroom Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Jakarta, Rabu (23/6/2021).
"Tapi harus kita ingat unsur korupsi itu memperkaya diri sendiri dan atau orang lain. Mana tahu saya secara tidak sengaja telah memperkaya orang lain, na'udzubillah," tambahnya.
Kadishub Aceh itu meminta semua pihak agar mendoakannya, karena dalam dugaan kasus korupsi ini dirinya mengklaim tidak melakukan apa-apa.
"Saya mohon doa, saya tidak melakukan apa-apa," pungkas Junaidi.
Diketahui, KPK sedang melakukan penyelidikan terkait pengadaan tiga unit Kapal Aceh Hebat senilai total Rp 178 miliar dengan memanggil sejumlah saksi beberapa waktu lalu.
Di tempat berbeda, Majelis Pemuda Aceh (MPA) meminta Gubernur Aceh Nova Iriansyah melakukan tes Swab PCR di Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK).
Hal ini sebagai langkah konkret meyakinkan publik bahwa Nova masih dalam keadaan terinfeksi Covid-19 dan bukan bagian dari pelarian terhadap pemeriksaan KPK atas dugaan korupsi pengadaan Kapal Aceh Hebat dan sejumlah indikasi lainnya. Hasil tes dari lab kampus dianggap lebih independen.
"Publik menilai bahwa ini adalah pelarian (Nova) dari KPK. Namun kita tetap menganggap sebagai bentuk praduga tak bersalah, ini benar-benar sakit," kata Delky Nofrizal dari Majelis Pemuda Aceh (MPA) dalam konferensi pers yang digelar di salah satu Warkop di Banda Aceh, Rabu (23/6/2021).
"Langkah konkret membuktikan bahwa gubernur benar-benar positif Covid-19 dengan menggunakan tes PCR yang dilakukan oleh Lab Fakultas Kedokteran USK," tambahnya.[acl]
Baca Juga:
Komentar