Kasus Positif Bertambah, IDI Aceh: Prokes Sudah Diabaikan

Lonjakan kasus Covid-19 masih terus terjadi di Aceh. Data Satgas Penanganan Covid-19 di Aceh per 21 April terkonfirmasi bertambah 64 kasus dan dua di antaranya meninggal dunia.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh, Safrizal Rahman menyampaikan, lonjakan kasus di Aceh sebenarnya menjadi pertanda bahwa Covid-19 masih jauh dari kata selesai.
"Dia akan datang kembali saat kita lengah, terbukti saat masyarakat mulai abai dengan prokes dimana masker mulai dilepas, cuci tangan tidak lagi dilakukan, serta kerumunan masyarakat terjadi di sana sini maka, virus SAR-cov2 akan kembali masuk ke tubuh manusia dan berkembang lagi menjadi lonjakan kasus dan sulit dikendalikan bahkan hingga merenggut nyawa," ungkap Safrizal saat dihubungi readers.ID, Rabu (21/4/2021).
Ia berujar, pengalaman berbagai negara seperti India dan Brazil yang mengendorkan pertahanan manakala terjadi penurunan kasus, menyebabkan rebound serangan kedua yang lebih hebat lagi.
"Ini harus menjadi pelajaran bagi kita. Penurunan kasus harus dimanfaatkan untuk menyiapkan diri terhadap lonjakan berikutnya. Pandemi ini harus terus diwaspadai sampai otoritas kesehatan dan pemerintah mengatakan sebaliknya," kata Safrizal.
"Penurunan kewaspadaan kita hingga menimbulkan lonjakan kasus baru hanya akan memperpanjang dampak pandemi ini secara menyeluruh terutama bagi perekonomian," tambahnya.
Lonjakan Kasus Saat Lebaran
Ketua IDI Aceh itu juga mengingatkan, Aceh kembali dihantui dengan peningkatan signifikan kasus baru menghadapi lebaran. Langkah antisipasi yang diambil pemerintah berupa larangan mudik dengan mengumumkan untuk menghentikan semua transportasi umum sejak 6-17 Mei merupakan antisipasi tepat dalam upaya mengurangi pergerakan manusia.
"Secara Nasional ini dianggap mampu mengurangi pergerakan hingga 80 juta manusia. Perkiraan peningkatan kasus juga harus diantisipasi pemerintah Aceh berkaca dari pengalaman lebaran tahun 2020," ungkap Safrizal.
Di samping upaya preventif untuk mengurangi pergerakan manusia, pemerintah juga diharapkan menyiapkan kembali fasilitas kesehatan dan pendukung lainnya terhadap lonjakan kasus.
"Fasilitas itu termasuk pemeriksaan swab acak di pusat-pusat keramaian, persiapan hotel karantina bagi yang positif dan bergejala ringan serta secara terus menerus melakukan pemantauan kepatuhan prokes di masyarakat," pungkasnya.[]
Komentar