Kehilangan Paspor, Seorang Jemaah Haji Asal Aceh Tertunda Pulang

BANDA ACEH, READERS – Seorang jemaah haji bernama Faridah asal Aceh Besar, Aceh harus menunda kepulangannya ke Aceh bersama kelompok terbang (kloter) pertama usai selesai mengikuti rangkaian ibadah haji di Arab Saudi. Rabu (5/7/2023).
Penundaan kepulangannya ini akibat paspor milik Faridah hilang. Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Azhari.
Azhari mengatakan bahwa rencananya jamaah kloter pertama yang kembali ke Tanah Rencong sebanyak 393 orang atau lengkap.
“Namun, salah satu di antaranya kehilangan paspor saat berada di Bandara King Abdul Azis Jeddah, Arab Saudi,” kata Azhari.
Saat ini peserta haji tersebut telah mengantongi Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) dan dijadwalkan akan kembali ke Tanah Air bersama kloter tiga.
“Alhamdulillah telah keluar SPLP nya dan Insya Allah akan diberangkatkan di kloter tiga,” sebut Azhari.
Sementara jamaah haji lain yang tergabung dalam kloter pertama telah tiba di Tanah Air pada Rabu (5/7) sekitar pukul 03.17 WIB melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar.
“Alhamdulillah jamaah haji kelompok terbang pertama Embarkasi Aceh telah mendarat dengan selamat,” kata ujar Azhari.
Jamaah kloter pertama ini berasal dari Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Pidie Jaya.
Setelah mengikuti serangkaian pemeriksaan di asrama haji, para jamaah langsung diantar ke kampung halaman dan ada juga dijemput keluarganya.
Sebelumnya, jemaah haji Aceh yang berangkat ke Tanah Suci sebanyak 4.561 orang beserta petugas.
Tujuh orang meninggal dunia, dua orang mutasi masuk antar embarkasi, sehingga peserta haji yang akan pulang sebanyak 4.556 orang.
Tujuh peserta haji Aceh yang meninggal dunia pada musim haji tahun ini berasal dari Kota Lhokseumawe (dua orang), Aceh Utara (dua orang), dan masing-masing satu orang asal Bireuen, Banda Aceh, dan Aceh Barat.
Komentar