Kemenag Aceh Ikut Arahan Pemda Soal Belajar Tatap Muka

Waktu Baca 2 Menit

Kemenag Aceh Ikut Arahan Pemda Soal Belajar Tatap Muka
Arsip - Seorang pelajar MTsN di Banda Aceh mengikuti sekolah secara daring dengan bantuan dari orang tuanya. (ANTARA/Khalis)

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh menyatakan aktivitas pembelajaran di madrasah sesuai dengan kebijakan pemerintah kabupaten/kota, baik dilakukan belajar mengajar secara tatap muka maupun secara daring (online) tergantung risiko zona penularan COVID-19.

Kepala Kanwil Kemenag Aceh Iqbal mengatakan instruksi tersebut disampaikan ke jajaran Kemenag kabupaten/kota dalam upaya pengendalian penyebaran wabah COVID-19 yang kian meningkat setiap harinya di provinsi berjulukan Serambi Mekkah itu.

"Penyebaran wabah COVID-19 kembali meresahkan. Kebijakan yang kita ambil juga merupakan ikhtiar agar anak-anak dan guru tidak terpapar wabah ini," kata Iqbal di Banda Aceh, Senin (31/5/2021) dilansir Antara.

Ia menyebutkan keputusan itu juga berdasarkan surat keputusan bersama empat menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi.

Menurut Iqbal Kemenag akan terus meningkatkan sinergitas dengan pemerintah daerah dalam upaya menekan angka COVID-19, terutama pengendalian dari warga sekolah di madrasah.

"Pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin dalam mengendalikan penyebaran wabah. Namun yang terpenting adalah dibutuhkannya kesadaran dari seluruh masyarakat untuk menekan angka penyebaran wabah ini,” katanya.

Selain itu Iqbal juga menginstruksikan seluruh aparatur sipil negara Kemenag Aceh untuk bekerja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan meliputi 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

“Sehingga dengan disiplin protokol kesehatan ini maka kita semua dapat terjaga dan terlindung dari wabah dalam melayani masyarakat,” katanya.

Hingga saat ini, data Dinas Kesehatan Aceh menunjukkan kasus COVID-19 telah mencapai 15.017 orang, di antaranya penyintas yang telah sembuh sebanyak 11.770 orang, pasien yang sedang dirawat 2.651 orang dan kasus warga yang meninggal dunia sudah mencapai 591 orang.[acl]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...