Kerugian Aceh Akibat Bencana Capai Rp223 miliar

Waktu Baca 3 Menit

Kerugian Aceh Akibat Bencana Capai Rp223 miliar
Personel Polisi Hutan memotret suasana kebakaran lahan gambut di Desa Kuta Padang, Kecamatan Bubon, Aceh Barat, Aceh, Jumat (12/7/2019). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nz)

Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat 619 kejadian bencana terjadi di Aceh sejak Januari hingga November 2021. Akibatnya kerugian yang dialami mencapai Rp223 miliar.

Kepala Pelaksana BPBA, Ilyas menyebutkan, dalam kurun waktu tersebut tercatat sebanyak enam orang meninggal dunia , satu orang hilang, 13 orang luka-luka, dan 123.429 jiwa ikut terdampak

"Jumlah pengungsi sebanyak 8.274 orang serta 3.605 rumah terdampak. Total prakiraan keugian mencapai Rp223 miliyar rupiah," kata Ilyas dalam keterangan tertulis, Rabu (1/12/2021).

Selain itu, kata Ilyas, sepanjang tahun 2021, kebakaran pemukiman warga juga masih mendominasi, yakni sebanyak 251 kali. Jumlah kejadiannya kerugian yang diakibatkan oleh bencana ini yaitu Rp94 miliar.

Disusul kebakaran hutan dan lahan terjadi sebanyak 131 kali, dengan lahan yang terbakar seluas 434 hektar.

Angin puting beliung terjadi sebanyak 80 kali dan merusak 288 rumah warga dengan total kerugian yang dialami sebanyak Rp11 miliar.

"Banjir terjadi 93 kali kejadian berdampak pada 2.524 rumah dan satu jembatan, satu tanggul rusak serta 210 hektar sawah terendam," sebutnya.

Lebih lanjut, sepanjang 2021 juga terjadi banjir bandang sebanyak lima kali yang merendam 272 rumah dengan prakiraan kerugian Rp2,6 miliar.

Selanjutnya, banjir dan longsor terjadi 10 kali, kejadian tersebut merendam 96 rumah dengan prakiraan kerugian mencapai Rp13,2 miliar.

"Banjir ROB terjadi lima kali kejadian merusak 29 rumah terjadi di kota Lhokseumawe dan di Aceh Timur," kata Ilyas.

Kemudian, abrasi terjadi sebanyak lima kali, akibatnya merusak enam rumah dengan prakiraan kerugian Rp1,2 miliar.

Ilyas menyebutkan, pada  27 Juni lalu terjadi bencana kegagalan teknologi di Gampong Panton Rayeuk T dan Panton Rayeuk A, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur. Bencana itu yakni diduga keracunan gas berasal dari PT Medco.

Akibatnya sebanyak 531 jiwa dari 112 kepala keluarga terdampak dan terpaksa mengungsi sementara di kantor camat Banda Alam.

"Semua bencana juga berdampak pada 27 sarana pendidikan, 2 sarana kesehatan ,12 sarana pemerintahan, 13 sarana ibadah. Berdampak pula pada 148 ruko, 9 jembatan,7 tanggul dan 269 meter badan jalan akibat banjir dan longsor," jelasnya.[mu]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...