Gua Sarang Sabang, Epik dan Menantang

Author

Waktu Baca 8 Menit

Gua Sarang Sabang, Epik dan MenantangFoto: Junaidi/READERS.ID
Pemandangan dari atas di sekitar dan sebelum menuju Gua Sarang, Sabang.

Hingga kini, Sabang jadi salah satu destinasi pariwisata di Aceh yang banyak dikunjungi pelancong lokal, nasional maupun mancanegara. Dalam sebulan saja bisa mencapai ribuan orang.

Hal ini karena Sabang menyimpan ragam objek wisata yang menarik dan epik. Salah satunya keindahan alam dan pemandangan di objek wisata Gua Sarang. Penasaran, kan?

Gua Sarang terletak di Desa Sarang, Kecamatan Sukajaya, Pulau Weh, Sabang. Perjalanan menuju Gua Sarang harus menempuh jarak sekitar 30 km dari pusat Kota Sabang dengan waktu sekitar 30 menit. 

Untuk mencapai lokasi wisata ini, pengunjung dapat berkendara ke arah Monumen Tugu Nol Kilometer Indonesia.

Setelah menjumpai Desa Iboih, wisatawan dipertemukan dengan dua persimpangan jalan. Jika lurus, akan menuju Nol Kilometer, sementara ke kiri akan menuju Gua Sarang.

Lelahnya perjalanan akan terbayarkan dengan keindahan wisata di tempat ini. Lalu apa saja yang menarik selain Gua Sarang itu sendiri? Berikut Readers.ID rangkum untuk Anda.

Memasuki area wisata Gua Sarang, pengunjung harus membayar tiket masuk Rp5000 per orang. Hal ini wajib dan lumrah ditemui dimanapun di tempat-tempat wisata lainnya.

Selepas membayar tiket di gerbang masuk, pengunjung langsung dihadiahi pemandangan alam yang indah. Air laut yang biru dan tampak jernih ini memberikan energi positif terhadap tubuh.

Ini masih pemandangan dari atas, belum lagi menyentuh air lautnya.

Selanjutnya, pengunjung akan terlebih dahulu menuruni anak tangga sepanjang kurang lebih 100 meter ke bawah. Sampai di sana, dipertemukan dengan lapak-lapak pedagang menjual berbagai makanan.

Ada juga penyedia jasa wisata snorkeling atau renang, yang dapat dipesan di lokasi ini.

Jadi tidak hanya panorama alam, pengunjung juga dapat menikmati keindahan bawah laut dengan beragam biota lautnya.

Setiba di bawah, pengunjung dapat merasakan keindahan lengkungan laut yang diapit perbukitan, dengan warna biru dan deru ombaknya yang menenangkan.

Lantas untuk melihat keberadaan Gua Sarang, lokasinya ada di paling pojok sebelah kiri dari tempat pedagang dan penyediaan snorkling tadi. 

Berjalan sekitar 100 meter, maka pengunjung sudah menikmati bentuk dan keindahan Gua Sarang di Kota Sabang. Tidak sedikit orang mengambil momen penting di gua ini.

Meski tidak seperti gua-gua pada umumnya, wisata ini hanya sebagai isyarat bahwa karang di sana terdapat gua kecil yang kini sudah mulai sempit. Dua batuan karang yang membentang di lokasi ini merupakan tempat tinggalnya burung walet. 

Sejarah Gua Sarang

Tebing batuan karst di lokasi Gua Sarang. FOTO: Junaidi/READERS.ID

Nama Gua Sarang ini berasal dari kata "sarang," yang dalam Bahasa Indonesia berarti "sarang" atau "tempat tinggal" bagi burung atau hewan terutama burung walet.

Gua ini memiliki formasi karang dan tebing yang menjadi habitat bagi burung-burung tersebut. Burung walet, yang sarangnya sering diambil untuk bahan makanan mewah (sarang burung walet), merupakan salah satu jenis burung yang ditemukan di gua ini.

Melansir dari berbagai sumber, Gua Sarang telah ada selama ribuan tahun, terbentuk secara alami oleh proses geologis. Gua ini merupakan bagian dari formasi karst yang umum di daerah tropis dengan curah hujan tinggi.

Meskipun gua ini mungkin telah dikenal oleh penduduk lokal selama berabad-abad, popularitasnya sebagai destinasi wisata baru mulai meningkat dalam dekade terakhir, seiring dengan berkembangnya pariwisata di Pulau Weh.

Keindahan Alam

Gua Sarang terkenal dengan pemandangannya yang menakjubkan. Gua ini dikelilingi tebing-tebing karang yang curam dan vegetasi hijau yang lebat.

Seperti disebutkan di atas, Gua Sarang merupakan rumah bagi berbagai jenis burung, terutama burung walet yang membuat sarang di dinding-dinding gua. 

Sarang burung walet dikenal bernilai tinggi dan sering dipanen untuk dijadikan bahan makanan eksklusif seperti sup sarang burung.

Wisatawan menikmati atraksi wisata perahu di sekitar Gua Sarang. Foto: idntimes.com/instagram.com/una.nana95

Tidak hanya itu, air laut di sekitar Gua Sarang sangat jernih dengan warna biru kehijauan yang mempesona. Terdapat juga aktivitas biota bawah laut yang menjadikannya salah satu spot populer untuk snorkeling dan diving di Pulau Weh.

Terumbu karang yang sehat dan beragam spesies ikan tropis membuat pengalaman menyelam di sini sangat mengesankan. Tentunya dengan berhati-hati lantaran air yang pasang surut dan juga ombak tinggi di sekitar gua sarang.

Pengunjung juga bisa berenang di sekitar gua atau menjelajahi keindahan alam sekitarnya dengan perahu yang telah tersedia di tempat ini.

Ekowisata

Gua Sarang juga menawarkan pengalaman ekowisata. Pengunjung dapat belajar tentang ekosistem gua dan pentingnya konservasi habitat burung walet dan terumbu karang.

Melansir Wikipedia, ekowisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

Nah, wisata Gua Sarang juga menarik untuk dijadikan sebagai tempat ekowisata agar lingkungan yang berada di sekitarnya terjaga baik dan semakin menambah pengunjung ke tempat ini.

Beberapa tur mungkin menawarkan panduan yang menjelaskan tentang flora dan fauna lokal serta sejarah geologis gua tersebut.

Ketersediaan Fasilitas

Meskipun Gua Sarang adalah destinasi wisata alam yang relatif terpencil, beberapa operator tur lokal menyediakan peralatan snorkeling dan diving, serta pemandu wisata.

Ada juga beberapa spot di sekitar gua yang cocok untuk berkemah atau piknik, meskipun fasilitas umumnya masih minim dan lebih cocok untuk wisatawan yang mencari pengalaman alam yang "apa adanya" dan petualangan.

Itulah sekilas perjalanan dan keindahan wisata di Gua Sarang. Barangkali menjadi informasi penting bila bertandang ke tempat ini. Selamat berwisata![]

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...