Mengenal Intertrochanteric Femur, Patah Tulang Dialami Gubernur Aceh

Waktu Baca 6 Menit

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dinyatakan patah tulang pinggul, sehingga membutuhkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta Pusat.

Kepala Pemerintah Aceh mengalami patah tulang saat berolahraga di seputaran IKEA, Alam Sutera, Tangerang beredar cepat di Aceh, Kamis (7/10/2021).

Kabar ini disampaikan Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal, SSTP MSi. Menurutnya, kasus yang terjadi terhadap Gubernur Aceh, adalah kasus yang sering terjadi dalam masyarakat, terutama orang yang tulangnya lemah. Olahraga dan trauma juga dapat memicu kejadian tersebut.

"Kondisi pak Gubernur terus membaik, Gubernur Aceh mengalami patah tulang dibagian paha kiri bagian atas," ujar Almuniza, Jumat (8/10/2021) malam.

Sementara, dr. Teuku Nanta Aulia, M.Kes, Sp.OT(K), FICS yang melakukan perawatan terhadap gubernur menjelaskan, pasca operasi kondisi orang nomor satu di Aceh itu terus membaik.

"Alhamdulillah sekarang kondisinya sangat baik, beliau sudah dipasang pen pada tulang paha bagian atas. Tulang yang patah itu di paha kiri bagian atas itu disebut dengan intertrochanteric femur," sebut dr Teuku Nanta Aulia.

Apa Penyebab Terjadinya Fraktur Intertrochanteric?

Dilansir honestdocs.id, patah tulang (fraktur) intertrochanteric adalah salah satu tipe spesifik dari fraktur panggul. "Intertrochanteric" berarti "antara trochanters," yang merupakan tonjolan tulang pada tulang paha (femur). Trochanter adalah titik di mana otot paha dan pinggul menempel.

Ada dua trochanter pada tulang paha: trokanter yang lebih besar dan yang lebih kecil. Fraktur intertrochanteric terjadi di antara trochanter yang lebih besar dan lebih kecil.

Fraktur intertrochanteric sering terjadi. Sekitar 50 persen dari semua patah tulang pinggul yang disebabkan oleh masalah seperti jatuh adalah fraktur intertrochanteric.

Penyebab paling umum dari fraktur intertrochanteric adalah jatuh atau trauma. Masalah-masalah ini lebih sering terjadi pada orang tua, yang berisiko lebih tinggi untuk jatuh.

Dalam beberapa kasus, orang yang memiliki tulang yang lemah bisa mengalami patah tulang hanya dengan berjalan atau berdiri. Kecelakaan lalu lintas juga dapat menyebabkan patah tulang pinggul.

Faktor-faktor risiko untuk fraktur intertrochanteric meliputi: perempuan, berusia lebih tua dari 60 tahun, memiliki riwayat jatuh, mengalami osteoporosis, memiliki riwayat patah tulang lainnya, memiliki kepadatan tulang yang rendah dan massa otot yang rendah, mengalami masalah dengan berjalan atau keseimbangan.

Fraktur intertrochanteric biasanya menyerang orang tua yang memiliki riwayat osteoporosis atau masalah tulang lainnya. Jenis patah tulang pinggul ini jarang terjadi pada anak-anak atau orang dewasa yang relatif masih muda.

Dokter akan menentukan pilihan perawatan terbaik untuk yang mengalami hal tersebut. Pembedahan adalah perawatan yang paling umum dilakukan untuk mengatasi fraktur intertrochanteric.

Dalam kebanyakan kasus, pembedahan dianjurkan karena fraktur ini dapat memakan waktu lama untuk sembuh sendiri. Salah satu perawatan bedah yang paling umum untuk fraktur panggul jenis ini adalah Open Reduction Internal Fixation (ORIF).

ORIF adalah jenis operasi yang menempatkan tulang yang patah pada tempatnya dan memperbaikinya dengan sekrup, plat atau pin.

Namun, pembedahan mungkin tidak menjadi pilihan jika seseorang memiliki masalah perdarahan atau tidak dapat mentolerir efek obat bius.

Mungkin juga harus minum obat seperti pengencer darah setelah operasi dan saat pulih. Pastikan yang mengalami hal tersebut mengikuti semua instruksi dokter  dan minum obat yang diperlukan untuk mempercepat waktu pemulihan.

Waktu pemulihan dapat bervariasi berdasarkan usia dan masalah medis lainnya. Diperlukan waktu tiga bulan atau lebih untuk pulih dari patah tulang pinggul.

Dalam kasus patah tulang intertrochanteric femur yang dialami Nova Iriansyah, dr Teuku Nanta Aulia menyebutkan kondisi gubernur terus membaik, diperkirakan kesembuhannya akan lebih cepat. Hal itu sama dengan kondisi pasien lain pada umumnya.

Teuku Nanta memprediksikan Gubernur Aceh akan pulih total 3-4 minggu kedepan. Saat ini, Gubernur Aceh masih dapat melakukan aktivitas menggunakan alat bantu. "Sehingga tidak membutuhkan istirahat yang panjang," ujarnya.[]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...