Militer Rusia Tuduh AS Dibalik Berdirinya 30 Laboratorium Senjata Biologi di Ukraina
Menurut Kepala Pertahanan Radiasi, Kimia dan Biologi Angkatan Bersenjata Rusia, Igor Kirillov, laboratorium itu dilaporkan terlibat dalam produksi senjata biologis.

Jakarta - Militer Rusia menyatakan sikap bahwa Amerika Serikat telah mengembangkan senjata biologis di Ukraina. Fakta ini dikatakan setelah menemukan sebanyak 30 laboratorium biologi di Ukraina.
Menurut Kepala Pertahanan Radiasi, Kimia dan Biologi Angkatan Bersenjata Rusia, Igor Kirillov, laboratorium itu dilaporkan terlibat dalam produksi senjata biologis.
Kementerian Pertahanan Rusia telah berulang kali menarik perhatian pada program biologi militer yang sedang dilaksanakan oleh Pentagon di negara-negara pasca-Soviet, termasuk di Ukraina.
"Terdapat lebih dari 30 laboratorium biologi di Ukraina yang dapat dibagi menjadi penelitian dan sanitasi-epidemiologis, kata Kirillov dilansir dari Sputnik, Kamis (10/3/2022) seperti yang dilansir dari Tempo.co.
Kirillov berpendapat, laboratorium biologi itu merupakan proyek Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan (DTRA) Pentagon dan sebuah perusahaan yang terkait dengan departemen militer, Black and Veatch. Ia mencatat pekerjaan yang digarap di laboratorium itu terdapat tiga bidang utama.
Pertama, pemantauan situasi biologis di wilayah yang diusulkan untuk penempatan kontingen militer dari negara-negara anggota NATO. Kedua, pengumpulan strain mikroba berbahaya dan mentransfer ke Amerika Serikat.
“Tugas ketiga adalah penelitian calon agen senjata biologis yang khas di suatu tempat, memiliki fokus alami, dan dapat menular ke manusia,” tambahnya.
Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menerangkan, pihaknya kini menyimpulkan bahwa laboratorium yang terdapat di Ukraina itu merupakan komponen senjata bilogis.
Bahan-bahan yang digunakan melibatkan patogen mematikan termasuk wabah dan antraks. "Pemusnahan mendesak atas bahan-bahan ini diperintahkan agar tidak mengungkapkan materi dan program yang dibuat di sana," katanya.
Setelah operasi militer Rusia itu Pentagon mulai khawatir bahwa laboratorium bologis rahasia akan ditemukan di wilayah Ukraina. “Dokumen yang ditemukan mengkonfirmasi bahwa komponen untuk senjata kimia dikembangkan di laboratorium bio Ukraina di dekat Rusia,” ucapnya.
Namun AS membantah klaim Rusia itu. Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan tuduhan itu merupakan propaganda yang tidak masuk akal dan menuduh Rusia mencari dalih untuk berperang di Ukraina.
Uni Eropa juga meragukan klaim Rusia. Eropa menuduh Moskow memiliki sejarah menyebarkan disinformasi tentang senjata biologis.
"Kredibilitas informasi yang diberikan oleh Kremlin secara umum sangat diragukan," kata juru bicara urusan luar negeri Uni Eropa Peter Stano dilansir dari Sky News, Kamis (10/3/2022).
Seorang juru bicara kepresidenan Ukraina juga membantah tuduhan Rusia. "Ukraina dengan tegas membantah tuduhan semacam itu."[]
Komentar