MoU dengan UNICEF-YADUA, Lhokseumawe Kebut Cakupan Akte dan Imunisasi Anak

LHOKSEUMAWE, READERS - Pemerintah Kota Lhokseumawe berkolaborasi dengan UNICEF dan Yayasan Darah Untuk Aceh (YADUA) laksanakan akselerasi cakupan akte kelahiran dan imunisasi menuju 100 persen di daerah setempat.
Upaya ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Dinas Kesehatan, Dinas Pencatatan Kependudukan dan Catatan Sipil, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengenalan Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Lhokseumawe dengan UNICEF dan YADUA di Aula Dinas PP, PA, Dalduk, dan KB Kota Lhokseumawe.
MoU ditandatangani langsung oleh tiga kepala organisasi perangkat daerah terkait, yaitu Salahuddin SST MSM (Kepala Dinas PP, PA, Dalduk, dan KB), Safwaliza SKep (Kepala Dinas Kesehatan), dan Munir SSos MSM (Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil).
Dalam sambutannya, Salahuddin menekankan kerjasama ini bukan hanya sekadar perjanjian di atas kertas, melainkan upaya konkret untuk mewujudkan visi Kota Lhokseumawe sebagai tempat yang layak bagi anak-anak.
”Kerjasama ini bertujuan untuk mencapai target 100 persen cakupan akte kelahiran dan imunisasi HB0 bagi bayi baru lahir di Kota Lhokseumawe. Hak-hak anak harus menjadi prioritas bersama dalam langkah-langkah ini,” ujar Salahuddin.
Program Coordinator Yayasan Darah Untuk Aceh (YADUA) menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian upaya sebelumnya di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Hasil analisis menunjukkan terdapat kesenjangan dalam cakupan akte kelahiran dan imunisasi HB0.
Hendriyadi Daeng Sila, Staff Perlindungan Anak UNICEF Perwakilan Aceh menambahkan melalui perjanjian kerjasama ini akan memaksimalkan peran sumber daya dan praktek baik yang ada di dinas terkait.
”Asas saling membantu dan saling mendukung akan memastikan pemenuhan hak anak khususnya akta kelahiran dan Kesehatan anak seperti imunisasi berjalan efisien,” ungkap Hendriyadi.[]
Komentar