MPU Aceh Resahkan Maraknya Game Higgs Domino

Waktu Baca 4 Menit

MPU Aceh Resahkan Maraknya Game Higgs Domino
Foto: Dok. Humas Pemprov Aceh

Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) menyampaikan saat ini Aceh memiliki beberapa permasalahan soal penerapan syariat islam, salah satunya berkaitan game judi online yang kian marak.

Wakil MPU Aceh Tgk H Faisal Ali, mengatakan, ada ketimpangan antara hukum dan praktik penerapan syariah yang tidak sebanding. Sehingga, praktik kemungkaran di Aceh ini kian marak terjadi.

Menuturnya, seperti maraknya game Higgs Domino. Game yang berbasis internet kian meluas peminatnya. Bahkan, semua usia sudan memainkan game tersebut.

“Tentang game chip yang sudah merajalela harus ada tindakan nyata dari kita semua, bukan hanya untuk anak muda namun sudah merambah pada kasus KDRT, ini sudah masuk ranah Ubudiyah. Jadi kita harus tindak tegas untuk selamatkan generasi Aceh dari efek negatif domino,” ujar H Faisal Ali saat menemui Gubernur Aceh, Senin (3/5/2021) lalu.

Wakil MPU yang akrab disapa Lem Faisal itu, juga mengapresiasi Pemerintah Aceh yang serius dalam mempertahankan aqidah umat di perbatasan. Namun demikian, butuh penambahan jumlah Da’i untuk kembali memperkuat aqidah masyarakat di perbatasan.

Dikatakan Lem Faisal, populasi umat muslim di perbatasan kian menurun hingga lima strip atau lima point. Pada tahun 2019 sekitar 85 persen  penduduk muslim kini kian berkurang menjadi sekitar 80 persen.

Karenanya untuk memperkuat penerapan Syariah Islam di seluruh Aceh, sebut Lem Faisal, diperlukan peran aktif para Bupati dan Wali Kota di daerah. Agar penerapan syariat Islam dapat ditegakkan.

Menyikapi hal itu Gubernur Aceh, Nova Iriansyah,  menegaskan sejak awal maraknya game PUBG Pemerintah Aceh sudah melarang permainan game tersebut, dan game itu dikategorikan haram dan sudah difatwakan.

Sama halnya dengan game Higg Domino yang malah jatuh pada jurang perjudian online.

“Menurut Psikolog candu game itu bahaya sekali,” kata Nova.

Terkait Da’i perbatasan, untuk menunjang semangat dakwah para Da’i perbatasan, nantinya pemerintah Aceh akan membantu membangun rumah dinas bagi para Da’i perbatasan secara berkala.

“Bulan depan Insya Allah akan kita usahakan rumah untuk Da’i perbatasan agar segera mulai di bangun. Nanti saya akan jamin ke CSR Bupati atau Wali Kota dan Gubernur untuk dibangun segera. Mereka adalah benteng pertahanan umat, kerja mereka susah jadi harus didukung dengan fasilitas yang baik,” ujar nova.

Kemudian, Nova menambahkan, saat ini pemerintah Aceh juga sedang konsen terhadap penyalahgunaan narkoba, Pada (28/4) kemarin kepolisian Aceh berhasil menggagalkan peredaran narkoba sebanyak 2,5 ton sabu.

“Katakanlah transit di Aceh, tapi pasti penggunaanya bisa 20 sampa 30 persen yang dikonsumsi oleh masyarakat kita,” katanya.

Maka itu, di tahun 2021 Pemerintah Aceh sudah perintahkan Gerakan Anti Narkoba Nasional (GANNAS) di lingkungan Pemerintah Aceh.

Nantinya.  melalui melalui gerakan ini setiap ASN dan Karyawan BUMD harus melakukan tes urin secara masif, untuk mendeteksi karyawan dan staf yang menggunakan barang haram itu.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...