Petakan Mutu Pendidikan, Sekolah di Aceh akan Mengikuti Asesmen Nasional

Waktu Baca 5 Menit

Petakan Mutu Pendidikan, Sekolah di Aceh akan Mengikuti Asesmen Nasional
Foto IST

Pemerintah September hingga Oktober 2021 mendatang akan melaksanaan Asesmen Nasional (AN) untuk memetakan mutu setiap satuan pendidikan di Aceh.

Pemetaan ini melalui AN tersebut dilaksanakan setiap setahun sekali. Dengan adanya pemetaan itu, dapat melahirkan berbagai strategi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

"Pemetaan mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar yaitu literasi, numerasi, dan karakter serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran," kata Azizah, Kepala Bidang Pembinaan SMK Aceh, dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/6/2021).

Menurut Azizah, informasi itu akan diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Direncanakan, pada bulan September hingga Oktober mendatang, kepala sekolah, guru, dan siswa akan mengikuti Asesmen Nasional (AN).

Azizah menjelaskan, AN diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V, VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh pemerintah. Pemilihan ini akan mempertimbangkan faktor sosial dan ekonomi. Satuan pendidikan tidak diperkenankan mengganti sampel murid karena dapat mempengaruhi hasil dan tindak lanjut perbaikan pembelajaran.

"Mengapa yang menjadi sampel adalah murid kelas V, VIII, dan XI? Hal ini dilakukan agar murid yang menjadi peserta Asesmen Nasional dapat merasakan perbaikan pembelajaran ketika mereka masih berada di sekolah tersebut," ujarnya.

Asesmen Nasional, kata Azizah, bertujuan tidak untuk mengevaluasi siswa per individu dan tidak dimanfaatkan untuk syarat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Melainkan asesmen nasional hanya sebuah evaluasi kegiatan belajar mengajar di sekolah.

"Kepala sekolah dan guru hanya akan menjadi peserta pada survei lingkungan belajar yang termasuk dalam asesmen nasional. Sementara Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan survei karakter hanya diikuti oleh para siswa," tuturnya.

Kemudian, terkait dengan waktu pelaksanaan, para guru dan kepala sekolah bakal mengikuti asesmen nasional pada waktu yang berbeda dengan siswa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri melalui Kepala UPTD Balai Tekkomdik, T Fariyal, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kinerja kepala sekolah, guru, dan warga sekolah lainnya yang telah bekerja keras mengantar siswa/i hingga lulus ke Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN ada tahun 2021.

“Bapak Gubernur Aceh dan Bapak Kepala Dinas Pendidikan menyampaikan salam hangat dan terimakasih kepada bapak/ibu guru semua. Beliau mengapresiasi atas prestasi yang telah kita raih pada tahun ini. Semoga ke depan dapat lebih ditingkatkan lagi," ujarnya.

Fariyal menyebutkan, dari sisi jumlah, angka kelulusan siswa/i Aceh melalui jalur SBMPTN memang menduduki peringkat 8 nasional, namun jika dibandingkan antara jumlah peserta yang mendaftar dengan yang diterima, maka rasionya mencapai 41 persen. Sedangkan pada jalur SNMPTN, rasio kelulusan Aceh mencapai 36.80 persen. Ini merupakan rasio tertinggi secara nasional.

"Dari besaran rasio ini menjadi salah satu dasar tolak ukur keberhasilan pendidikan di Aceh. Semoga kedepan akan lebih banyak lagi prestasi yang dapat kita capai untuk mewujudkan Aceh Carong," katanya.

Untuk itu, pihaknya mengajak para kepala sekolah untuk terus berinovasi dan berkarya dalam menjalankan program belajar mengajar di satuan pendidikannya masing-masing.[acl]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...