PLN Aceh Akan Optimalkan Surplus Daya Saat Ramadan

Ilustrasi suplai listrik. [Dok. Pixabay]
Penulis:

Guna memastikan kelancaran suplai listrik saat bulan suci Ramadhan 1442 H, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Aceh berupaya mengantisipasi gangguan listrik, salah satunya dengan mengoptimalkan surplus daya sebesar 118,3 MW.

Manager Komunikasi PLN UIW Aceh, T Bahrul Halid melalui Asisten Manager Stakeholder Mukhtar Juned mengatakan, saat ini daya listrik PLN di Aceh mencapai 641,7 MW. Sementara beban puncak hanya 523,4 MW, sehingga listrik Aceh surplus 118,3 MW.

"Kami telah dan sedang melakukan berbagai persiapan  mengantisipasi gangguan dan pemadaman listrik menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H agar pelaksanaan ibadah umat Muslim di bulan mulia tersebut tidak terganggu," kata Muhktar, Jumat (9/4/2021).

Muhktar menuturkan, untuk menjaga kenyamanan umat dalam menjalankan ibadah puasa, pihaknya telah melakukan pe­meliharaan rutin di seluruh Aceh.

"Untuk jaringan distribusi telah dilakukan pemeliharaan rutin, di antaranya dengan langkah pemangkasan pohon yang mengenai jaringan, pemeliharaan trafo distribusi dan melakukan pemeliharaan gardu hubung di semua unit di seluruh Aceh," ujar Mukhtar.

Sementara itu, mengenai mekanisme stimulus tarif tenaga listrik, pihaknya sudah menetapkan untuk periode April - Juni 2021, yaitu pelanggan golongan rumah tangga daya 450 VA, bisnis kecil daya 450 VA dan industri kecil daya 450 VA, diberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen dengan maksimal penggunaan 720 jam nyala.

Sedangkan, pelanggan dengan golongan rumah tangga daya 900 VA bersubsidi akan diberikan diskon sebesar tarif listrik 25 persen, dengan maksimal penggunaan 720 jam nyala.

"Pembebasan biaya beban atau abonemen, serta pembebasan ketentuan rekening minimum sebesar 50 persen bagi pelanggan reguler dan layanan khusus untuk keperluan industri, bisnis, dan sosial," jelasnya.

Menurut Mukhtar, pada saat bulan Ramadhan biasanya penambahan beban mencapai 35 persen dari biasanya, dan itu sering terjadi saat jelang waktu berbuka puasa dan pada saat waktu sahur.

"Saat Ramadhan penambahan beban sampai dengan 35 persen dari biasanya dan ini terjadi saat beban puncak antara jam 18.00 - 23.00 WIB dan pada saat sahur antara jam 03.00 - 06.00 WIB.

Mukhtar menambahkan, ketersediaan daya listrik Aceh sebesar 641,7 MW tersebut yaitu berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya 1 dan 2 masing-masing 80 MW serta dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun 1 sebesar 162 MW dan PLTMG Arun 2 sebesar 202 MW.

"Sisanya yaitu dari pembangkit-pembangkit kecil diesel sebesar 117,7 MW. Termasuk yang isolated seperti Sabang, Sinabang dan pulau-pulau lain yang ada di Aceh," pungkasnya.[]