Polda Aceh Sekat Perbatasan Guna Atasi Pemudik

Waktu Baca 3 Menit

Polda Aceh Sekat Perbatasan Guna Atasi Pemudik
Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada. Foto: Uri Babahrot/readers.ID

Pemerintah RI secara resmi telah melarang aktivitas mudik lebaran tahun ini guna menekan angka penyebaran Covid-19, yang berlaku mulai 6-17 Mei 2021.

Untuk itu, Kepolisian Daerah (Polda) Aceh melalui Operasi Seulawah 2021 akan melakukan penyekatan di sejumlah titik yang rawan di lintasi pemudik. Penyekatan tersebut diutamakan di jalur perbatasan antar provinsi.

"Kegiatan Operasi Seulawah 2021 ini akan dilaksanakan dari tanggal 6 sampai tanggal 17 Mei, di mana ini menetapkan progres larangan mudik. Personel kita sudah siap melakukan kegiatan ini semua, kita akan tetap melakukan penyekatan-penyekatan di titik terntentu, khusunya di wilayah perbatasan dengan Sumatera Utara," kata Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada, Rabu (5/5/2021).

Wahyu menuturkan, penyekatan di area perbatasan ini dilakukan karena berkaca dari kejadian tahun lalu. Di mana kasus Covid-19 di Aceh yang mulanya landai, tiba-tiba mengalami lonjakan usai pelaksanaan Lebaran. Ia berharap kejadian serupa tidak lagi terulang di Aceh.

Wahyu mengaku kawatir akan kondisi Covid-19 di Aceh baru-baru ini yang kembali mengalami kenaikan. Kata dia, gelombang kedua dan ketiga virus Corona akan lebih berbahaya dari  sebelumnya.

"Jadi Pak Kapolri sudah mengatakan, gelombang kedua dan gelombang ketiga ini berbahaya. Menteri kesehatan India sudah mengatakan bahwa sudah berhasil melawan Covid pada bulan Maret, karena mengacu pada data Februari, ternyata setelah itu meledak lagi," ujarnya.

Wahyu mengatakan, selama satu tahun ini sudah 448 warga Aceh meninggal karena terpapar Covid-19. Karena itu, ia mengajak semua elemen masyarakat agar mempengaruhi semua masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, baik secara formal maupun non formal.

"Kuncinya pada protokol kesehatan, jangan lengah, kita terus waspada. Jangan sampai kita menganggap Covid ini sudah berakhir, belum masih jauh," kata Kapolda.

Ia menambahkan, untuk menghindari semua hal itu terjadi, pihaknya bersama TNI, Pemerintah Daerah (Pemda), Dinas Kesehatan beserta pihak lainnya akan mengupayakan menjaga perbatasan dari masyarajak yang nekat untuk mudik, karena semua demi kebaikan bersama.

"Yang pasti di daerah antar provinsi kita sekat menggunakan anggota-anggota kita bersama TNI, Pemda, Dinas Kesehatan. Makanya kita butuh pemantauan dari Dinas Kesehatan untuk Rapid tes Antigen. Tapi prinsipnya mudik tetap dilarang, jadi operasional kendaraan-kendaraan umum kita stop," pungkasnya.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...