Ratusan Massa Tolak Politisasi Pendidikan Aceh di Kantor Gubernur

Waktu Baca 3 Menit

Ratusan Massa Tolak Politisasi Pendidikan Aceh di Kantor Gubernur
Ratusan Massa datangi Kantor Gubernur Aceh. (Ist.)

BANDA ACEH, READERS – Ratusan massa yang tergabung dalam Barisan Insan Pendidikan Aceh (BIPA) menggelar longmarch dan aksi damai di kantor Gubernur Aceh. Selasa (13/12/2022) siang.

Massa yang terdiri dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) Aceh, PGRI Aceh, Kobar-GB Aceh, BEM FKIP USK, BEM Tarbiyah UIN Ar-Raniry, Forum Pemuda Aceh (FPA), GMNI, dan Osis SMA/SMK Banda Aceh dan Aceh Besar.

Koordinator Aksi Syarbaini dalam aksi tersebut mengatakan, pihaknya melakukan aksi ini dalam rangka menolak praktik jahat yang kerap membangun narasi tanpa didukung data dengan maksud mendiskreditkan pendidikan Aceh.

Pihaknya tidak menolak kritik atau masukan dari manapun terhadap pendidikan Aceh, akan tetapi sampaikanlah kritik secara objektif dan dilengkapi data yang akurat, sehingga tidak mendiskreditkan pendidikan Aceh.

Lebih lanjut dikatakan Syarbani, mereka menilai bahwa selama ini pendidikan Aceh kerap dipolitisasi oleh orang-orang yang punya hasrat kekuasaan, namun upaya-upaya untuk memperoleh kekuasaan tersebut mengorbankan jerih para guru dan tenaga pendidik, serta tutup mata terhadap prestasi terhadap siswa-siswi di Aceh.

"Karena itu kami menolak politisasi pendidikan Aceh untuk kepentingan pragmatisme dengan mengabaikan pencapaian pendidikan Aceh," tegasnya.

Syarbaini juga menuturkan jika pihaknya menolak segala upaya pengabaian atas hasil karya, prestasi dan pencapaian guru dan tenaga kependididikan di Aceh.

Pihaknya juga menuntut Pemerintah Aceh atas kesamaan hak terkait dana pendidikan, mulai jenjang SD/MIN, SMP/MTSN, dan SMA/MAN/SMK.

Lebih lanjut, Syarbaini meminta agar memfasilitasi ruang dan kebebasan bagi seluruh peserta didik dalam melakukan aktualisasi diri dan peningkatan prestasi.

"Terakhir kami mendesak Kapolda Aceh menuntaskan pengusutan dugaan korupsi Wastafel APBA 2020, serta mengusut tuntas para pihak yang terlibat tanpa pandang bulu," tegasnya.

Di penghujung aksi, Syarbaini mengingatkan jika masih ada pihak-pihak yang mengatasnamakan peduli pendidikan sementara mereka bukan dari unsur pendidikan, maka pihaknya akan kembali menurunkan massa yang lebih banyak.

Dalam kesempatan itu Syarbaini mengatakan, bahwa aksi ini atas dasar kesadaran diri sendiri tanpa paksaan dari siapapun.

Aksi yang berlangsung secara tertib itu dilakukan secara bergilir oleh orator dari berbagai lembaga perwakilan yang hadir dalam aksi tersebut.

Aksi ini diterima oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Biro Kesra Setda Aceh, Drs. Amiruddin. Pada kesempatan itu Amiruddin mengatakan bahwa pihaknya akan menyampaikan tuntutan ratusan massa tersebut kepada Pj. Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dan Sekda Aceh Bustami.

"Berhubung Pak Pj. Gubernur dan Pak Sekda Aceh sedang berada di luar daerah, maka tuntutan saya terima untuk kami sampaikan ke pimpinan," kata Amiruddin.[]

Sumber:Rilis

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...