Rektor Universitas Jami'atul Madinah Pakistan Isi Seminar di UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Syeikh Muhammad Yasin Attari Al-Qadri dalam paparannya mengatakan bahwa, pemuda dan pemudi memiliki tantangan besar dalam menghadapi zaman sekarang ini, ternasuk krisis moral.

BANDA ACEH, READERS – Rektor Universitas Jami'atul Madinah Pakistan, Syeikh Muhammad Yasin Attari Al-Qadri berkesempatan menjadi narasumber pada kegiatan Kajian Islamiah di Aula Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada Kamis (30/6/2022) pagi.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Persatuan Mahasiswa Aceh Tengah-Bener Meriah (PERMATA) UIN Ar-Raniry Banda Aceh dengan tema, “Pentingnya Moral Pemuda dan Pemudi di Era Globalisasi”
Menanggapi tema tersebut, Syeikh Muhammad Yasin Attari Al-Qadri dalam paparannya mengatakan bahwa, pemuda dan pemudi memiliki tantangan besar dalam menghadapi zaman sekarang ini, ternasuk krisis moral.
Kendati demikian, Syeikh menyampaikan bahwa dengan kepribadian yang memiliki moral yang baik, peran pemuda akan mampu memajukan bangsa dan negara.
Syeikh menyebutkan, di era rasulullah dalam memperluas ajaran Islam, rasulullah terlebih dahulu mengumpulkan para pemuda untuk memperluas ajaran Islam, karena peran pemuda memegang kuat moral yang dimilikinya.
“Para pemuda ini memiliki akhlak dan moral yang baik dan luar biasa sehingga mampu mengajak orang-orang masuk dan memperjuangkan ajaran Islam,” kata Syeikh, juga mengutip perkataan proklamator Indonesia, Soekarno.
Dari itu ia mengajak para pemuda dan pemudi di era teknologi ini untuk tetap menanamkan jiwa dan pribadi yang memiliki akhlak mulia atau moral yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
“Pemuda-pemudi itu penting sekali di jaman kita. Yang paling penting untuk membangunkan bangsa dan negara itu adalah pemuda dan pemudi. Jika akhlak dan moralnya bagus tentu akan menciptakan orang lain yang mulia,” kata Syeikh.
Syeikh melanjutkan, jika pemuda mampu membangun akhlak dalam diri dan memuliakan orang akan memudahkan manusia dalam membangun kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.
“Pemuda harus memperbaiki akhlaknya. Jika kita belajar dari Al-Quran dan sunnah, diajarkan berkali-kali masalah akhlak,” tambahnya.
“Orang yang berakhlak mulia dan bermoral bagus lebih utama dari orang-orang yang menghidupkan malam dan berpuasa di siang hari,” tutupnya.
Sementara itu pemateri kedua Drs Jamhuri MA mengatakan bahwa kedudukan akhlak memiliki stratifikasi yang tinggi daripada hukum.
“Akhlak itu lebih tinggi daripada hukum,” kata Jamhuri, Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry
Selain itu, Jamhuri juga menyampaikan panjang lebar mengenai sisi kehidupan di era globalisasi termasuk manusia di zaman ini sedang menghadapi “dunia berlipat”.
“Pakistan dan Indonesia itu jauh, namun setelah dilipat dan kemudian sekarang sudah dekat dengan teknologi. Makna globalisasi itu menjadi dekat semua tidak ada batasan,” tambahnya.
Jamhuri mengajak, di era globalisasi yang dihadapkan dengan kehidupan moral dan era yang tidak menentu harus diberi landasan dan pondasi yang kuat yaitu pondasi agama. “Kita mesti berhati-hati di zaman era ini, dari itu mari kita terus menjaga agama, agama dan agama,” pungkasnya.
Sebelumnya ketua panitia Maulana Setiadi dan Sekretasis Umum, Famila menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pemateri, pembina dan undangan serta peserta yang telah berhadir menyukseskan kegiatan seminar tersebut.
Kegiatan tersebut dilaksanakan, sekaligus memperingati hari lahir PERMATA UIN Ar-Raniry ke-36 tahun, sejak 1986 M.
Komentar