Rektor USK Ingatkan Calon Mahasiswa Jangan Percaya Calo

Waktu Baca 3 Menit

Rektor USK Ingatkan Calon Mahasiswa Jangan Percaya Calo
Ilustrasi. Foto by pojoksatu.id

Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng mengingatkan kepada orang tua dan calon mahasiswa yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi untuk tidak percaya pada calo yang menawarkan jasa kelulusan.

Hal ini disampaikan Rektor, seiring mulai berlangsungnya proses seleksi penerimaan mahasiswa baru baik melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Di masa-masa seperti inilah, ungkap Rektor, banyak calo yang mulai memperdaya masyarakat dengan iming-iming untuk lulus di berbagai perguruan tinggi.

Padahal Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) telah menegaskan, bahwa proses seleksi masuk perguruan tinggi telah tersistem dengan sangat baik, yang tidak memungkin siapapun untuk melakukan kecurangan.

“Saya ingin para orang tua untuk tidak percaya kepada orang-orang yang mengaku bisa meluluskan. LTMPT telah berkomitmen untuk menyelenggarakan proses seleksi ini secara akuntable. Jadi, tidak ada calo atau apapun namanya yang bisa meluluskan,” ungkap Rektor, Rabu (17/3/2021) melalui siaran pers.

Salah satu modus yang kerap dilakukan para calo, ungkap Rektor, yaitu mereka menjanjikan kelulusan dengan meminta sejumlah uang. Lalu seolah-olah mereka mengurusi proses seleksi ini sehingga nama peserta yang bersangkutan bisa lulus. Padahal, sejatinya mereka tidak melakukan apapun. Tapi hanya menunggu pengumuman kelulusan.

“Jika anak tersebut lulus, seolah itu adalah jasa dia. Jika tidak, maka dia tidak bertanggung jawab dan pergi membawa uang yang telah diberikan. Jadi, jangan pernah percaya. Kalau anak kita pintar, Insya Allah dia akan lulus dengan sendirinya, ” ungkap Rektor.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua LTMPT Prof. Mohamad Nasih mengatakan, LTMPT sebagai lembaga yang bertanggung jawab mengurusi proses seleksi masuk PTN ini, tidak pernah melakukan kesepakatan kerja sama baik dengan instansi maupun perorangan untuk meluluskan sesorang ke PTN.

“Kursi di PTN dan program studi favorit tidak diperjualbelikan,” tegasnya.[acl]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...