Rusia Siap Damai dengan Ukraina Namun dengan Syarat

LONDON, READAERS – Rusia siap bahas soal perdamaian dengan Ukraina namun dengan pertimbangan syarat yang telah ditentukan oleh pihaknya. Senin (29/5/2023).
Hal itu disampaikan langsung oleh Duta Besar Rusia untuk Inggris Andrey Kelin dalam wawancara dengan BBC pada Minggu (28/5/2023) kemarin seperti dilansir dari Antara.
Andrey Kelin mengatakan bahwa pihaknya menginginkan perdamaian, namun tentu saja ada syarat tertentu.
"Kami menginginkan perdamaian, namun tentu saja ada syarat tertentu. Bagi kami, ada dua hal penting. Bahwa tidak akan ada ancaman dari Ukraina terhadap Rusia, ini yang pertama. Yang kedua, warga Rusia yang tinggal di Ukraina mesti diperlakukan seperti bangsa lain di dunia," kata Kelin.
Kelin kemudian mencontohkan perlakuan warga keturunan Prancis di Belgia atau perlakuan terhadap warga keturunan Italia dan Jerman di Swiss, yang semuanya diperlakukan sama di negaranya masing-masing.
Sebaliknya, Kelin menyebut perkembangan yang terjadi di Ukraina dalam beberapa tahun belakangan yang dinilainya sebagai "nasionalisme ekstrem" adalah pelanggaran berat terhadap Deklarasi Hak Asasi Manusia.
Menurut Kelin, tujuan militer Rusia saat ini adalah membebaskan Donbass dari pendudukan. Dia menepis anggapan bahwa Ukraina akan berhasil yang disebutnya sama sekali tak berdasar.
"Kita bisa berdamai esok, jika pihak Ukraina siap bernegosiasi, tapi saya khawatir saat ini tidak ada prasyarat untuk itu, karena Presiden Ukraina mengharamkan negosiasi apa pun," ujarnya.
Kelin tak beranggapan mendinginkan konflik sebagai ide yang baik. Ia mengatakan bahwa Ide ini tidak akan menciptakan kerangka untuk perdamaian yang stabil dan berkelanjutan di Eropa.
"Doktrin nuklir Rusia tak mempertimbangkan penggunaan nuklir dalam konflik di Ukraina," ujarnya.
Namun, Keli mengkhawatirkan eskalasi konflik yang kian meluas dengan merujuk pasokan senjata kepada Ukraina.
Komentar