Seaspiracy : Masihkah Kita Mencintai Laut dan Kekayaanya?

Minggu lalu, saya mengisi waktu akhir pekan dengan menonton. Sebuah layanan berbayar yang menyajikan filem yang menarik. Sebuah film dokumenter berjudul Seaspiracy. Film ini diawali dengan penuturan Ali Tabrizi. Ia adalah sutradara dari Inggris yang sangat mencintai lautan, dan terobsesi untuk mengeksplor lautan.

Author

Waktu Baca 4 Menit

Seaspiracy : Masihkah Kita Mencintai Laut dan Kekayaanya?Tangkapan Opening Film (Herman Muhammad / Readers.ID)
Film dokumentar berjudul Seaspiracy

Anda mencintai laut beserta semua kekayaan yang ada didalamnya? Mungkin Anda perlu menguji sejauh apa cinta Anda pada cipataan Allah yang satu ini. 

Minggu lalu, saya mengisi waktu akhir pekan dengan menonton. Sebuah layanan berbayar yang menyajikan filem yang menarik. Sebuah film dokumenter berjudul Seaspiracy. Film ini diawali dengan penuturan Ali Tabrizi. Ia adalah sutradara dari Inggris yang sangat mencintai lautan, dan terobsesi untuk mengeksplor lautan.

Kekhawatirannya muncul saat melihat laut tercemar karena banyaknya sampah plastik.

Film yang berdurasi 1 jam 30 menit ini adalah pandangan tegas tentang kerusakan yang terjadi pada planet biru kita. Diteliti dengan baik dan to the point, menyajikan sebuah data investigasi yang mengejutkan mengenai ancaman kehidupan di laut.

Kehidupan laut yang indah juga tidak terlepas dari berbagai ancaman seperti eksploitasi manusia terhadap ekosistem di dalamnya. Salah satu penyebab rusaknya ekosistem laut adalah banyaknya sampah yang berserakan seperti sampah plastik. 

Namun faktanya bukan hanya dari sampah plastik.

Ali menyajikan data-data serta fakta-fakta yang menyesakkan dan membuat penonton  takjub karena setiap menitnya menampilkan betapa kejamnya para pelaku yang mengeksploitasi ikan secara berlebihan di seluruh dunia. Kita tahu bahwa tindakan yang merusak dapat mempengaruhi keberlanjutan lautan dan planet secara keseluruhan. 

Salah satu view dalam film Seaspiracy

Sebagian besar adegan di film ini diambil dengan kamera genggam atau kamera mata-mata ini menegaskan bahwa ada ancaman yang dihadapi pembuat film saat melakukannya.

Film dokumenter ini juga membahas semua bentuk korupsi di lautan, dari peternakan ikan Salmon di Skotlandia sampai pasar Shark Fin di China. Termasuk cerita kapal internasional ilegal yang berlayar di lautan negara lain untuk mencuri ikan.

Film Seaspiracy ini menunjukkan betapa kejamnya perilaku buruk manusia mencelakai spesies laut. Betapa tidak seimbangnya hubungan antara manusia dan ekosistem di laut, sudah terlalu banyak hewan laut yang dieksplorasi untuk dikosumsi.

Laut dan kekayaannya dalam film Seaspiracy

Film ini juga membuat Anda terenyuh saat melihat laut biru yang berubah menjadi merah dalam sekejap, ditambah lagi suara-suara melengking ikan paus yang tiada henti meminta pertolongan. Dari semua hal yang ditampilkan Seaspiracy mengajak semua orang untuk lebih memperhatikan ekologi dan etika pada laut dan penghuninya, pada dasarnya perilaku manusia yang merusak berdampak pada lautan dan tentunya pada keberlangsungan bumi secara keseluruhan.

Selain kontroversi yang mengalir sepanjang film, banyak juga ilmu yang diberikan oleh para ahlinya. Diantaranya adalah pengetahuan tentang ikan paus yang memakan karbon bumi, dan ikan yang ditangkap dengan standar berkelanjutan.

Hal positif lain yang dapat diterima adalah bahwa orang tidak perlu serakah untuk mendapatkan makanan laut sebanyak yang mereka mau. Termasuk  penangkapan ikan secara ilegal yang masih berlangsung hingga saat ini harus ditanggapi dengan serius.

Sebesar apakah cinta Anda  pada semua ciptaan Allah dibumi ini, seperti laut?

Jawabannya ada didiri Anda sendiri.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...