Seniman Aceh Protes Penerbit Erlangga karena Kuasai Lukisannya Tanpa Hak
"Seniman memiliki jiwa yang tidak dapat dipisahkan dari karyanya, mereka pasti akan menjaga karyanya sedemikian rupa, apalagi lukisan itu bernilai".

LHOKSEUMAWE, READERS — Seniman nasional asal Aceh, Zul MS, mengajukan protes kepada panitia pameran lukisan dari Penerbit Erlangga. Pasalnya, pasca perlombaan, lukisan miliknya dikuasai sepihak oleh panitia.
Kepada readers.ID, Jumat (9/9/2022) Zul MS menceritakan, bahwa lukisan berjudul 'Kemilau Nusantara' miliknya adalah hasil karya intuisinya pada tahun 2018, jauh sebelum perlombaan lukisan yang digelar penerbit Erlangga. Namun, kini karya-nya itu dikuasai tanpa izin oleh panitia.
Sebelumnya, Penerbit Erlangga melalui panitia Erlangga ArtAwards mengadakan Painting Festival pada bulan Februari hingga Juni 2022.
Salah satu peserta dari sekian ribu peserta yang diklaim oleh panitia telah mengirimkan lukisannya untuk diperlombakan adalah Zul MS.
Zul kemudian mendapat nominasi painting festival dan selanjutnya menjadi salah satu pemenang favorit dengan hadiah sebesar satu juta rupiah.
Namun masalahnya, setelah kegiatan pameran itu, lukisan Zul tidak juga dikembalikan kepada dirinya sebagai pemilik sah.
"Zul mempertanyakan kenapa panitia tidak mengembalikan lukisannya kepada dirinya. Padahal pada syarat dan ketentuan tidak ada pernyataan bahwa lukisan itu menjadi milik panitia," katanya.
Zul mengaku sudah pernah menyurati panitia untuk mempertanyakan hal tersebut. Namun panitia berkilah bahwa lukisannya berhak digunakan oleh panitia untuk momen lainnya yang digelar oleh Erlangga.
Hingga kini Zul tidak pernah mengetahui keberadaan lukisan tersebut. Panitia belum pernah menunjukkan kepada dirinya di mana keberadaan lukisan itu. Padahal menurutnya, lukisan itu harus berada di tangannya dan dirawat dengan cara yang khusus pula.
"Seniman memiliki jiwa yang tidak dapat dipisahkan dari karyanya, mereka pasti akan menjaga karyanya sedemikian rupa, apalagi lukisan itu bernilai". Kata Zul.
Bahkan dirinya sudah beberapa kali menghubungi panitia namun hingga berita ini ditulis tidak ada iktikad baik panitia untuk kembalikan lukisan itu.
Komentar