Seorang Nelayan di Aceh Timur Meninggal di Tengah Laut
Saat itu melihat bagian kamar mesin kapal sudah di penuhi air dikarenakan selang pembuangan air tidak terpasang dengan benar.

LHOKSEUMAWE, READERS - Kepala Kamar Mesin Kapal KM Bintang Meutuah, Abdul Muis (27), asal Gampong Paya Lipah, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur meninggal dunia saat sedang melaut.
Kasatpolairud Polres Aceh Timur AKP Zainurrusydi, mengatakan informasi itu awalnya diterima dari nahkoda KM Bintang Meutuah yang sedang beraktifitas mencari ikan di malam hari.
"Melalui radio orari yang membawa 32 ABK untuk mencari Ikan," kata Zainurrusydi, Rabu (6/4/2022).
Zainurrusydi menjelaskan, kejadian tersebut bermula saat salah seorang ABK Syahrul yang ingin buang air kecil melihat bagian kamar mesin kapal sudah di penuhi air dikarenakan selang pembuangan air tidak terpasang dengan benar.
Kemudian, Syahrul langsung melaporkan kepada korban, saat itu juga korban langsung menuju kamar mesin untuk menguras bagian kamar mesin yang tergenang air agar tidak menjadi terkendala terhadap mesin dan saat itu kapal dalam keadaan mengeluarkan asap hitam.
Beberapa saat kemudian, kata Zainurrusydi, nahkoda kapal Zulfikar dan Syahrul ikut masuk ke dalam kamar mesin untuk mengecek keadaan di dalamnya.
Namun, saat tiba di dalam kamar mesin saksi dan nahkoda melihat korban sudah tidak bergerak lagi.
"Saat menyentuh badan korban yang saat itu sudah tidak bergerak lagi di duga korban terjatuh saat hendak turun ke dalam kamar mesin," jelasnya.
Melihat kondisi tersebut saksi langsung memanggil Zulfikar untuk membantu mengangkat korban ke atas kapal. Namun saat diperiksa keadaan korban sudah tidak bernyawa lagi.
Saat dilakukan pengecekan didapati badan korban berlumuran dengan oli serta bercak darah yang keluar dari pelipis kanan, hidung patah, dan ada luka robek di bagian kepala belakang yang diduga akibat benturan benda keras.
"Atas kejadian tersebut nahkoda langsung menghubungi pemilik kapal melalui radio orari yang ada di dalam kapal KM.Bintang Meutuah," katanya.
Kemudian, pemilik kapal langsung melaporkan kejadian itu ke kantor Satpolairud dan diterima langsung laporan.
Setelah mendapat laporan tersebut, kata Zainurrusydi, Personil Polairud bersama pemilik kapal langsung mendatangi pihak keluarga korban dan memberitahukan atas kejadian tersebut.
Korban tiba di Dermaga Kuala Idi Rayeuk sekitar pukul 01.30 WIB. Setiba di sana, korban langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
"Saat dimintai akan dilakukan visum, pihak keluarga korban tidak menghendaki serta telah menerima dengan ikhlas atas kejadian tersebut," ujarnya.
Komentar