STAIN Teungku Dirundeng Lakukan Sosialisasi Dan FGD Tolak Pelecehan Dan Kekerasan Seksual

“Sosialisasi pelecehan dan seksual sangat diharapkan untuk mengedukasi para civitas akademika dalam memahami, mengenali, dan berani melaporkan jika hal-hal yang terkait pelecehan dan kekerasan seksual terjadi,”

Waktu Baca 2 Menit

STAIN Teungku Dirundeng Lakukan Sosialisasi Dan FGD Tolak Pelecehan Dan Kekerasan Seksual

LHOKSEUMAWE, READERS — Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh selenggarakan sosialisasi dan focus group discussion (FGD) tolak pelecehan dan kekerasan di aula Gedung Syariah kampus setempat pada hari Rabu, 6 Desember 2022. 

Sosialisasi dan FGD mengusung tema “Stop Pelecehan & Kekerasan Seksual Di Kampus; Pahami, Kenali, Laporkan!”. Sosialisasi bertujuan untuk mengedukasi civitas akademika di lingkungan kampus tentang pelecehan seksual dan ruang lingkupnya. Sedangkan FGD bertujuan untuk menetapkan peraturan Ketua STAIN Teungku Dirundeng sebagai pegangangan terhadap kasus-kasus terjadi.

Ketua panitia sekaligus ketua PSGA, Ida Rahma, M.H menyampaikan bahwa kegiatan ini terselenggara karena adanya kegelisahan dengan isu-isu yang terdengar sekarang. 

“Sosialisasi pelecehan dan seksual sangat diharapkan untuk mengedukasi para civitas akademika dalam memahami, mengenali, dan berani melaporkan jika hal-hal yang terkait pelecehan dan kekerasan seksual terjadi,” kata Ida kepada media readers.id, Rabu (7/12/2022).

Semantara itu, Dr. Inayatillah, M.Ag selaku ketua STAIN Teungku Dirundeng dalam sambutannya menyampaikan bahwa kasus-kasus pelecehan seksual dan kekerasan di kampus seperti fenomena gunung es. Melalui sosialisasi dan FGD ini, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh akan mengantisipasi kasus-kasus seperti ini terjadi.

“Sebenarnya isu pelecehan dan kekerasan seksual sudah terjadi berabad-abad. Hanya saja bentuk yang terjadi sudah mengalami perubahan dari masa ke masa. Terutama di era digital, pelecehan dan kekerasan seksual sudah mengalami perubahan bentuk,” tutur Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dalam sambutannya.

Sebagai satu-satunya kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Barat Selatan, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh berharap menjadi kampus ini menjadi tempat mendidik yang bebas dari segala bentuk pelecehan dan kekerasan seksual.

“Jika ada tindakan yang mengindikasi pada pelecehan terhadap pelecehan terhadap civitas akademika segera dilaporkan,” tutup Inayatillah pada sambutannya. 

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...